Kolaborasi Kuatkan Tulang Indonesia

Sejak berdiri pada tahun 2002 Perwatusi memiliki program kerja terukur untuk mendampingi masyarakat Indonesia agar mengerti  apa dan bagaimana cara efektif untuk menghindari dampak Osteoporosis secara dini yang pada akhirnya menurunkan produktifas warga terdampak Osteoporosis. 

Dalam perjalannannya, Perwatusi juga bermitra dengan Perosi (perkumpulan para pakar ilmu kedokteran yang peduli dengan osteoporosis).

Perwatusi juga merupakan anggota dari Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI) yang merupakan induk olahraga masyarakat seluruh Indonesia.

Perwatusi (Perkumpulan Warga Tulang Sehat Indonesia) bersama Pemerintah Pusat pada tanggal 23 Oktober 2021 telah melakukan Pencanangan Gerakan Nasional Melawan Osteoporosis yang dicanangkan langsung oleh Wakil Presiden RI, Prof.KH. Ma’ruf Amin di Jakarta. 

Hal itu sebagai bentuk kepedulian Perwatusi dan Pemerintah akan pentingnya melakukan langkah langkah efektif dan terstruktur untuk mencegah penyakit yang tidak memiliki gejala, tapi berdampak bagi seluruh rakyat Indonesia yang memiliki cita-cita Indonesia Sehat dan produktif.

Menindaklanjuti Gerakan Nasional Melawan Osteoporosis, Perwatusi melakukan langkah nyata dengan program Gerakan Daerah Melawan Osteoporosi dari 2022 hingga 2023 di 10 kota besar, yaitu:

1. DKI Jakarta

2. Serang, Banten

3. Bandung, Jawa Barat

4. Semarang Jawa Tengah

5. Surabaya, Jawa Timur

6. Palembang, Sumatera Selatan

7. Samarinda, Kalimantan Timur

8. Banjarmasin, Kalimantan Selatan

9. Bali

10. Kabupaten Bandung

Gerakan Daerah Melawan Osteoporosis dilakukan dengan berkolaborasi bersama pemerintahan propinsi dan juga dinas-dinas terkait agar gaungnya dapat sampai ke seluruh pelosok daerah.

Kolaborasi menjadi penting dilakukan, karena sebagai sebuah perkumpulan nirlaba yang tugas utamanya mendampingi masyarakat untuk hidup sehat dan bertulang kuat, Perwatusi memerlukan mitra kolaborasi baik pemerintah maupuan swasta dan juga individu atau kelompok masyarakat dalam menjalankan tugas pokok Perwatusi. 

Komentar