Rahasia Impor BBM RI Terkuak, Selain Singapura dan Malaysia, Negara Ini Jadi Pemasok Utama!

JurnalPatroliNews – Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menyoroti bahwa produksi minyak dalam negeri masih jauh dari mencukupi kebutuhan domestik yang mencapai 1,44 juta barel per hari (bph). Angka produksi minyak nasional saat ini hanya mencapai sekitar 600 ribu bph.

Menurut Menteri ESDM Arifin Tasrif, untuk menutupi defisit tersebut, Indonesia telah mengimpor minyak dari berbagai negara dengan total mencapai 840 ribu bph. Komposisinya terdiri dari Bahan Bakar Minyak (BBM) sebanyak 600 ribu bph dan minyak mentah sebanyak 240 ribu bph.

Arifin menjelaskan bahwa mayoritas impor BBM berasal dari Singapura, Malaysia, dan bahkan India. Sementara minyak mentah diimpor dari negara-negara seperti Arab Saudi dan Nigeria.

“Kita juga impor BBM dari tiga negara seperti Singapura, Malaysia, dan India. Ini kan harus diantisipasi sumber-sumber supply kilangnya yang ada di Kilang Singapura, Malaysia dan Kilang India. Kalau dulu kan Rusia di banned tetap aja mengambil. Jadi ini memang geopolitik ini serius,” kata Arifin di Kantor Ditjen Migas, dikutip Selasa (23/4/2024).

Dengan demikian, hal yang sangat penting saat ini adalah bagaimana memastikan pasokan minyak untuk kebutuhan dalam negeri, terutama di tengah ketegangan antara Iran dan Israel. Pemerintah juga sedang mengevaluasi peluang untuk mencari sumber pasokan tambahan dari negara-negara yang tidak terlibat dalam konflik tersebut.

“Balik lagi ke suplai, satu tadi pastikan suplai nya ada, kemudian mencari alternatif supply-supply tambahan. Misalnya LPG terganggu, bisa ke Australia, atau di belahan benua Amerika di luar lintasan, karena ongkosnya mahal, semua terdampak karena biaya logistik naik, barang susah, duit susah, kita harus siap-siap, gak enak perang,” paparnya.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), nilai impor minyak dan gas bumi (migas) Indonesia selama Januari-Maret 2024 mencapai US$ 9 miliar atau sekitar Rp 145,8 triliun. Angka ini menunjukkan kenaikan sebesar 8,13% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Impor migas tersebut terdiri dari impor minyak mentah senilai US$ 2,4 miliar dan impor produk minyak senilai US$ 6,6 miliar. Dari total impor Indonesia selama periode tersebut, impor migas menyumbang sekitar 16,4%, dengan nilai total impor mencapai US$ 54,89 miliar atau sekitar Rp 889 triliun. Sementara sisanya, sekitar US$ 45,89 miliar, merupakan impor non-migas.

Untuk bulan Maret 2024 saja, nilai impor migas mencapai US$ 3,33 miliar, menunjukkan peningkatan sebesar 11,64% dibandingkan bulan sebelumnya.

Komentar