JurnalPatroliNews – Jakarta – Kementerian Keuangan masih menggodok besaran anggaran yang akan digelontorkan untuk jenis bantuan sosial baru yang akan diberikan pemerintah menjelang bulan puasa Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 2023 Masehi/1443 Hijriyah.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu menjelaskan, total anggaran nantinya akan dihitung setelah program bansos berupa tiga komponen bahan pokok berupa beras, telur, dan ayam, telah ada detailnya.
“Itu sedang difinalisasi, jadi nanti kita ikuti saja arahannya,” kata Febrio saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jakarta, Senin (6/3/2023).Febrio hanya bisa memastikan bansos baru itu bertujuan untuk mengendalikan inflasi yang dipengaruhi faktor musiman selama masa puasa Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri. Sehingga, tiga komponen bansos itu diberikan untuk menjaga daya beli masyarakat.
“Kan kita siapkan semuanya untuk jaga inflasi, daya beli masyarakat, dan juga persiapan untuk Ramadhan dan Idul Fitri,” tutur Febrio.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sebelumnya mengingatkan bahwa dalam memasuki periode bulan Ramadan dan Idul Fitri 2023 akan terjadi peningkatan harga pada pangan dan aneka tarif angkutan.
Oleh karena itu, Pemerintah juga akan melakukan langkah-langkah antisipatif untuk mengendalikan inflasi selama bulan Ramadan dan Idulfitri 2023 melalui pemberian bansos baru berupa bahan pokok seperti beras selama 3 bulan, beserta telur dan daging ayam.
“Pemerintah kemarin telah memutuskan bahwa Pemerintah akan memberikan bantuan beras selama 3 bulan. Demikian pula untuk bantuan telur dan ayam ini sedang diatur regulasinya,” ujar Airlangga kemarin.
“Akan diberikan untuk 3 bulan terutama kepada desil yang mendapatkan PKH dan bantuan pangan non tunai. Nah, ini diharapkan dalam 3 bulan ini bisa berjalan,” ungkap Menko Airlangga.
Komentar