KemenKopUKM Dorong Kolaborasi Cetak Wirausaha Perempuan Inovatif Berbasis Teknologi

Tak hanya itu, Rully juga berharap program ini dapat menciptakan impact bagi perkembangan dan keberlanjutan usaha para peserta, serta menjadi pembuka akses pasar, agregator, atau bahkan akses pembiayaan untuk memenuhi skala ekonomi dan pasar nasional.

Sementara itu, Direktur Kepatuhan Standard Chartered Dewi Muhfiyanti menjelaskan bahwa pihaknya bersama Yayasan Benih Baik sudah membina sekitar 3000-an UMKM perempuan di seluruh Indonesia.

“Kita terus perjuangkan kesetaraan gender, kesetaraan kesempatan, dan dukungan untuk perempuan,” kata Dewi.

Dewi menekankan pentingnya komitmen dalam pemberdayaan perempuan, di antaranya mendukung hak-hak akses berbisnis bagi perempuan.

“Program Women in Entrepreneurship ini menjadi jembatan bagi kesenjangan gender dalam dunia bisnis, hingga membangun jiwa kewirausahaan di kalangan perempuan,” kata Dewi.

Dalam program tersebut, kata Dewi, Standard Chartered sudah banyak melakukan kegiatan capacity building dan aneka pelatihan bagi sekitar 20 ribu pelaku UMKM.

“UMKM perempuan masih memiliki banyak tantangan, seperti akses pembiayaan dan teknologi,” kata Dewi.

Dalam kesempatan yang sama, Chief of Partnership Yayasan Benih Baik (BenihBaik.com) Al Greeny mengatakan, banyak langkah yang sudah dilakukan bersama Standard Chartered dalam pemberdayaan perempuan, terutama dalam pemanfaatkan ekonomi digital hingga memperkuat literasi keuangan.

“Kami akan terus memperkuat kolaborasi dalam pemberdayaan perempuan hingga mendorong keberhasilan kesejahteraan masyarakat perempuan yang lebih besar lagi,” kata Al Greeny.

Komentar