Kualitas Udara Jakarta Pagi Ini Terburuk Ke-3 di Dunia, Ada Titik Sangat Tidak Sehat

JurnalPatroliNews – Jakarta – Kualitas udara Jakarta pada Senin pagi ini, 23 Oktober 2023, terukur bertambah buruk per pukul 5 dan pukul 7, menurut situs IQAir. Nilai indeksnya bergerak dari 174 ke 183 yang tergolong Tidak Sehat dan mendekati Sangat Tidak Sehat.    

Nilai indeks kualitas udara 183 menempatkan Jakarta di urutan tiga kota besar di dunia dengan polusi udara tertinggi. Jakarta berada di antara Delhi (283), Lahore (184), dan Mumbai (171), serta Dhaka (169) dalam kelompok lima tertinggi.

Lebih rinci, kualitas udara Jakarta Tidek Sehat pagi ini disumbang oleh konsentrasi debu halusnya yang ada  di udara (PM2,5).

Berdasarkan hasil pengukuran oleh 33 stasiun terpasang, angkanya mencapai 117 mikrogram per meter kubik atau lebih dari 23 kali lipat nilai ambang versi WHO.

Hasil pengukuran polutan PM2,5 tertinggi didapat dari stasiun terpasang di Kompas Gramedia di kawasan Palmerah, Jakarta Barat. Angkanya sampai 213 atau tergolong Sangat Tidak Sehat. 

Selebihnya memberi hasil pengukuran Tidak Sehat kecuali satu yang terpasang di Jakarta GBK. Angkanya 140 atau tergolong Tidak Sehat bagi Kelompok Sensitif.

Sementara itu, Sistem Informasi Lingkungan dan Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta menunjukkan hasil pengukuran kualitas udara parameter PM2,5 yang tergolong Sedang di Bundaran HI dan Jagakarsa.

Hanya stasiun terpasang di Lubang Buaya yang menunjuk Indeks Standar Pencemaran Udara atau ISPU tergolong Tidak Sehat.

Dua stasiun lainnya milik Dinas Lingkungan Hidup DKI yang terrpasang di Kebon Jeruk dan Kelapa Gading malah tidak berfungsi karena memberikan angka hasil pengukuran nol untuk seluruh parameter polusi udara yang diukur. Bukan hanya PM2,5 tapi juga PM10, SO2, NO2, CO, dan O3.

Komentar