Pembekalan Paskibraka, BPIP: Paskibraka Calon Pemimpin, Harus Berjiwa Dan Berkarakter Pancasila

Deputi Bidang Pengendalian dan Evaluasi, yang juga adalah Penanggungjawab Paskibraka secara nasional, Rima Agristina, menyatakan juga bahwa pembekalan ini dapat menjadi tempat Paskibraka mendapatkan pengarahan.

“Dengan adanya acara ini, teman-teman dapat menjadi Paskibraka yang memberikan contoh pengamalan nilai-nilai Pancasila. Inilah harapan kita semua,” sebut Rima.

Hadir sebagai pembicara, Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah, Antonius Benny Susetyo, dengan tema paparan tentang penggunaan media sosial.

“Awalnya, Paskibraka harus paham sejarah. Kita semua harus paham sejarah; dengan itu akan memahami filosofi, yaitu keutuhan bangsa, memerangi radikalisme, separatisme, dan ide-ide yang ingin mendirikan negara diluar kesepakatan. Itu panggilan Paskibraka. Itu panggilanmu,” tegasnya.

Benny pun menyoroti banyaknya pengguna sosial media yang ceroboh dan tidak memilah berita.

“Seperti mereka yang ingin populer, maka melakukan kegiatan yang membahayakan dirinya sendiri. Joget di tengah jalan raya, ambil selfie di tengah ombak besar, atau mudah tertipu dengan investasi bodong. Atau melakukan pornografi. Jangan lagi masyarakat kita seperti itu,” sebutnya.

Pakar komunikasi politik ini juga menyatakan bahwa Paskibraka, dalam mengamalkan nilai Pancasila pada era digital ini, harus menjadi cerdas.

“Jadi komunitas pemutus kata bukan pengiya kata. Cerdas, smart, tidak mudah share; cek ricek dulu berita. Tugasmu adalah membangun kesadaran kritis dan counter opini kalau ada hoaks. Bangun berita positif tentang daerahmu; bukan pesimisme dan kegagalan terus yang disoroti, agar memiliki spirit dan daya tahan.”

“Jangan ada egoisme agama, suku bangsa dan etnis. Itulah nilai Pancasila. Itulah tugasmu. Buatlah konten opini sebagai perisai bagi bangsa,” pesannya.

Narasumber lainnya, R. Dian Muhammad Johan Johon Mulyadi selaku Direktur Penyusunan Rekomendasi Kebijakan dan Regulasi memaparkan mengenai bahaya dan ancaman ideologi transnasional terhadap kesatuan dan persatuan Indonesia.

“Pancasila itu lahir dari bangsa Indonesia, bukan adaptasi dari pihak lain. Oleh karena itu, Pancasila merupakan ideologi yang tepat untuk kita semua yang beragam dan sangat banyak ini,” jelasnya.

Komentar