Pernah Ngambek ke Jokowi karena Dapat Jabatan Rendah, Megawati: Bapak Kok Tega Ya

JurnalPatroliNews – Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri pernah ngambek ke Presiden Joko Widodo atau Jokowi perihal jabatan. Megawati mengatakan saat itu Jokowi meminta dirinya untuk menjadi Ketua Dewan Pengarah Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP).

Sekretaris Kabinet Pramono Anung Wibowo yang juga politikus PDI Perjuangan saat itu menghubunginya karena tengah di luar negeri. Pramono meminta Megawati untuk segera pulang karena harus mengikuti pelantikan sebagai Ketua Dewan Pengarah UKP-PIP.

Ia sontak kebingungan karena belum tahu perihal UKP-PIP.

Itu diceritakannya saat menyampaikan orasi ilmiah pengukuhan gelar profesor kehormatan (Guru Besar Tidak Tetap) Ilmu Pertahanan bidang Kepemimpinan Strategik dari Universitas Pertahanan (Unhan) RI yang disiarkan melalui YouTube Unhan Official, Jumat (11/6/2021).

“UKP itu apa Pram? UKP itu unit kerja presiden (jawab Pramono). Terus saya tanya, untuk opo? Pembinaan ideologi pancasila. Langsung saya bilang, kenapa presiden pilih saya? Ya, maunya beliau ibu segera pulang (jawab Pramono lagi),” kata Megawati.

Megawati lantas menerangkan kepada Pramono kalau UKP-PIP itu berlingkup kecil. Ia berpikir lembaga itu pun akan bubar kalau Jokowi sudah tidak menjadi presiden.

Saat itu Pramono tetap kekeuh meminta Megawati untuk pulang ke Tanah Air. Megawati pun akhirnya mau pulang dan bertemu Jokowi.

Saat bertemu, Megawati langsung memarahi Jokowi karena diberikan jabatan yang lebih rendah.

“Ketika bertemu dengan presiden, langsung saya bilang, pak, kok, bapak tega banget kok penugasan saya melorot banget ya?,” ucap Megawati.

Megawati berdalih dirinya sudah pernah menjadi presiden tetapi malah diminta untuk memimpin lembaga kecil. Jokowi dikatakannya hanya bisa tertawa saat itu.

“Saya presiden kelima kok sekarang menjadi ketua dewan pengarah UKP. Bapak tahu unit itu letaknya di mana, ya, di struktur? Beliau (Jokowi) terpingkal-pingkal. Iya, ya, bu (jawab Jokowi). Lah, iya, bapak kok bisa, ya, tega.”

(sc)

Komentar