Pertamina: Buffer Zone Depo Plumpang Mutlak Dilakukan, Bagai “Bom Waktu”

JurnalPatroliNews – Jakakarta – PT Pertamina (Persero) mengungkapkan perluasan buffer zone di Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) atau Depo Plumpang menjadi hal yang cukup mendesak untuk segera dilakukan. Pasalnya, insiden kebakaran di area tersebut merupakan bom waktu yang kapan saja bisa terjadi.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan di TBBM Plumpang saat ini tidak hanya menyimpan pasokan BBM saja. Namun juga terdapat fasilitas lainnya seperti LPG, pelumas, dan pusat teknologi.

Sehingga hal yang paling mendesak untuk segera dibangun saat ini adalah dengan membangun buffer zone di area Plumpang. Mengingat opsi untuk menutup TBBM Plumpang tidak bisa serta merta dilakukan begitu saja.

“Di 2009 ini sudah pernah direncanakan ketika terjadi kebakaran di Plumpang membangun buffer zone 100 meter waktu itu, namun dengan berbagai situasi waktu itu gak terjadi tapi kali ini karena ini bom waktu saja ini high risk jadi buffer zone harus dilakukan segera,” ujar Nicke dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VII, Kamis (16/3/2023).

Di samping itu, TBBM Plumpang juga memiliki peran yang strategis untuk pemenuhan energi nasional. Nicke menilai dengan menutup dan memindahkan depo secara penuh tentunya akan mengganggu distribusi nasional.

Apalagi TBBM Plumpang sendiri saat ini menyuplai kebutuhan BBM di 790 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum dan memenuhi kebutuhan BBM di 19 Kabupaten/Kota.

“Untuk keamanan dan dari sisi safety masyarakat dan juga keamanan operasional sehingga TBBM tidak terkendala. Karena ketika terkendala suplai BBM ke 19 kota/kab akan terganggu,” ujarnya.

Komentar