Pertamina Putuskan: Depo BBM Plumpang Bakal Pindah Ke kali Baru Cilincing

JurnalPatroliNews – Jakarta – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bersama dengan PT Pertamina (Persero) memutuskan untuk memindahkan Depo Minyak atau Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang yang saat ini berlokasi di Koja, Jakarta Utara.

Depo Plumpang yang sempat mengalami kebakaran hebat dan menimbulkan banyak korban jiwa itu bakal dipindah di tanah milik PT Pelindo (Persero) yang kabarnya berada di lahan seluas 32 hektare di Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara.

“Kami juga sudah merapatkan bahwa kilang akan kita pindah ke Tanah Pelindo. Kita sudah koordinasi dengan Pelindo, itu lahannya akan siap dibangun di akhir 2024. Pembangunan memerlukan waktu 2-2,5 tahun, artinya masih ada waktu kurang lebih 3,5 tahun,” terang Menteri Erick, Senin (6/3/2023).

Oleh karena itu, kata Erick, pihaknya meminta dukungan kepada Pemerintah Daerah (Pemda) setempat dan masyarakat karena hal ini menjadi bagian dari perlindungan masyarakat.

“Pak Presiden dan kami meyakini hal ini penting, maka kita akan membuat buffer zone atau wilayah aman di sekitar kilang-kilang Pertamina,” ungkap dia.

Buffer Zone, kata Erick, tidak hanya untuk kilang atau TBBM Plumpang, melainkan juga untuk Kilang Balongan, Semarang. Namun, khususnya untuk Plumpang, ajan diberikan jarak seluas 50 meter dari tutup pagar.

“Tentu ini menjadi solusi bersama yang kita harapkan dukungan pemerintah daerah dan masyarakat. Keamanan jadi prioritas kita. Itu saja yang bisa kami sampaikan,” tandas dia.

Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Kemenko Marves Jodi Mahardi menyebutkan lokasi Depo Plumpang akan dipindah ke Kalibaru kecamatan Cilincing, Jakarta Utara.

Menurut Jodi, PT Pelindo sendiri sebenarnya sudah menawarkan lahan tersebut kepada Pertamina sejak dua tahun yang lalu. Rencananya luasan lahan yang akan digunakan untuk pembangunan TBBM di Kalibaru yakni mencapai 32 hektar.

“Lahannya di Kalibaru 32 hektar lahan reklamasi. Mungkin pengembangan pertama gak sampai perlu 32 hektar. Kebutuhan Pertamina di luar terminal kita itung kira kira 30 hektar,” ungkap Jodi di Gedung Kemenko Marves, Senin (6/3/2023).

Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memberikan dua opsi solusi bagi permasalahan kebakaran Depo Pertamina Plumpang.

Hal itu diungkapkan Presiden saat kunjungannya ke Posko Pengungsian di Ruang Publik Terpadu Rumah Anak (RPTRA) Plumpang, Jakarta Utara, Minggu, (5/3/2023).

Adapun dua opsi solusi yang disebut Jokowi antara lain relokasi warga di sekitar Depo Pertamina Plumpang atau memindahkan Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina Plumpang. “Bisa saja Plumpang-nya digeser ke reklamasi atau penduduknya yang digeser, direlokasi,” katanya.

Jokowi menegaskan Depo Pertamina merupakan zona berbahaya yang harus jauh dari pemukiman penduduk. Karena itu, seharusnya tidak boleh ada pemukiman warga di dekat depo bahan bakar.

Komentar