Pertemuan Dua Presiden, Jokowi Bertemu Big Boss Freeport Di Papua, Ini Kata Adkerson

JurnalPatroliNews – Jakarta,- Presiden Komisaris PT Freeport Indonesia Richard Adkerson bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada hari ini, Rabu (31/08/2022), di Papua.

Lantas, apa yang disampaikan Chairman dan CEO Freeport McMoran ini kepada Presiden Jokowi?

Dalam acara silaturahmi Presiden Jokowi dengan karyawan PT Freeport Indonesia di Kabupaten Mimika, Papua, tersebut, Adkerson tak segan menyatakan kekagumannya akan kepemimpinan Presiden Jokowi dalam menghadapi pandemi virus Corona (Covid-19).

Di hadapan Jokowi, dia mengatakan bahwa apa yang sudah dilakukan mantan Wali Kota Solo itu dalam menghadapi Covid-19 cukup efektif. Ia pun memuji kepemimpinan Jokowi di tengah kondisi global yang tak menentu.

“Saya membaca surat kabar internasional, saya ingin mengucapkan selamat kepada Anda, kepemimpinan negara Anda telah mampu memperluas ekonomi dan dunia yang bermasalah dengan Covid secara efektif,” kata Adkerson.

Meski demikian, dia juga menyadari bahwa posisi Jokowi saat ini juga tengah dihadapkan dengan situasi yang cukup rumit, terutama saat Indonesia memegang Presidensi G20.

“Kami hanya ingin berterima kasih kepada Anda dan jajaran menteri atas dukungan Anda,” katanya.

Adkerson pun membeberkan dirinya terakhir kali bertemu Jokowi pada Desember 2018 silam, di mana pada saat itu menjadi pertemuan yang cukup penting antara Freeport dengan Pemerintah Indonesia.

Pasalnya, setelah bertahun-tahun menjalani hubungan yang cukup rumit dan akhirnya berakhir dengan solusi yang baik yakni dengan penguasaan Pemerintah Indonesia terhadap 51% saham PT Freeport Indonesia (PTFI).

Adkerson juga bercerita saat ini PT Freeport Indonesia telah melakukan operasi secara besar-besaran yang belum pernah dilakukan dalam sejarah industri pertambangan emas.

Dia menyebut, perusahaan saat ini tengah membangun tim besar dalam melakukan transisi tambang terbuka ke tambang bawah tanah.

“Terima kasih kepada tim yang bekerja dan saya tidak dapat memberitahu Anda semua betapa bangganya saya menjadi bagian ini,” katanya.

Menurutnya, PTFI juga terus berkomitmen untuk membangun pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) di Gresik, Jawa Timur.

Tak tanggung-tanggung, pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun smelter tersebut mencapai sekitar US$ 3 miliar.

Selain itu, ia juga menceritakan ketika pertama kali datang ke bumi Papua 33 tahun yang lalu, operasi PT Freeport sepenuhnya dijalankan oleh ekspatriat. Sementara saat ini sebanyak 30 ribu pekerja PTFI berasal dari Indonesia.

“Saat ini kami memiliki tenaga kerja yang mendekati 30.000 orang, 98% karyawan kami adalah warga Indonesia,” tandasnya.

Komentar