JurnalPatroliNews – SENTUL – Pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II PIKI yang digelar di Hotel Bonjour Village By Villapedia, Sentul, Bogor, dengan tema “Tegakkanlah Keadilan” (Amos 5 : 15b), AD CARITAS ET VERITAS (dalam kasih dan kebenaran), dihadiri perwakilan Lembaga – lembaga Intelegensia Keutaman lintas agama.
Di antaranya, Ikatan Cendekiawan Hindu Indonesia ( I C H I ), Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (ISKA), Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU), Keluarga Cendikiawan Buddhis Indonesia (KCBI) dan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) dan Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) serta Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI).
Tentu juga dihadiri pengurus – pengurus Daerah PIKI se Indonesia, tepatnya 34 pengurus Provinsi dari 38 Provinsi yang ada di Indonesia. Setiap provinsi diwakilkan oleh Ketua, Sekretaris dan Bendahara (KSB).
Hadir dalam Rakernas II PIKI ini, Prof. Dr. H. Ali Masykur Musa, M.Si., M.Hum., yang telah memberikan dirinya untuk bangsa dan negara. Itu dapat dilihat dalam perjuangannya sejak berada di DPR – RI, menjadi Ketua Fraksi PKB, periode 1999 – 2004.
Kehadiran Prof. Dr. H. Ali Masykur Musa, M.Si., M.Hum., yang akrab disapa Cak Ali, sangat diterima oleh keluarga besar PIKI dan lembaga cendekiawan lintas agama yang hadir. Itu nampak pada banyak yang ingin mengabadikan foto bersamanya.
Saat berbicara di depan peserta Rakernas II PIKI, Cak Ali, menyapa semua yang hadir dengan sebutan sahabat. “Sahabat – sahabat sekalian, saya tidak menyebut Bapak atau Ibu, biar tidak ada jarak di antara kita, karena memang semuanya adalah sahabat saya. Sahabat itu 1000 pun kurang, sahabat itu di mana saja kita akan selalu merasa ada perasaan yang sama,”katanya dan mendapatkan applause dari semua yang hadir.
Cak Ali berkata, semua warga negara tidak memiliki perbedaan di dalam konteks bernegara. Alasannya, setiap warga negara Indonesia, diikat oleh yang namanya sikap kebangsaan dan terbingkai dalam Pancasila.
“Saya sangat ingat apa yang disampaikan oleh Gus Dur, guru kita semua. Ketika seseorang berbuat sesuatu, tidak boleh ditanya agamanya. Kenapa? Karena memang setiap manusia diperintahkan oleh agama untuk saling tolong menolong,”katanya.
Komentar