Rizal Ramli Urai Cerita Saat Tim 7 Pimpinan SBY Diutus Gus Dur Menghadap Megawati

JurnalPatroliNews Jakarta –  Tim Tujuh pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang kala itu menjabat sebagai Menko Polhukam pernah menemui Megawati Soekarnoputri, saat masih menjadi wakil presiden, untuk mencari jalan tengah memanasnya hubungan dengan Abdurrachman Wahid atau Gus Dur.

Begitu dikatakan Menko Ekuin kabinet Gus Dur, Rizal Ramli dalam dialog bertajuk “20 Tahun Pemakzulan Gus Dur, Siapa Sang Dalang” yang disiarkan langsung di akun YouTube Refly Harun, Kamis (22/7).

Keputusan menghadap Megawati, diceritakan Rizal, diambil setelah Tim Tujuh dipanggil menghadap Gus Dur di istana.

“Sebelumnya (usai menghadap Gus Dur), SBY rapat nggak tahu tuh seminggu tiap hari gimana supaya ada kompromi antara Gus Dur sebagai presiden dan Mega sebagai wakil presiden, rapatnya ini tujuh hari,” ujar Rizal.

“Akhirnya kesimpulannya, kita ketemu Mbak Mega di Teuku Umar (kediaman Megawati di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat),” imbuh pemilik akronim RR ini.

Singkat cerita, kata RR, saat menghadap Mega, SBY menjelaskan dengan detail dalam tiga lembar kertas catatan.

“SBY menjelaskan dengan rapih dan teratur, paper sekitar tiga halaman. Mbak Mega antara ngerti dan nggak ngerti maksudnya apa? Biasa kan SBY (pakai) bahasa sumir,” tuturnya.

Untuk memastikan Megawati paham dengan maksud kedatangan Tim Tujuh, RR pun menjelaskan kembali paparan SBY.

“Saya jelaskan, Mbak yang kita maksudkan sederhana daripada presiden dan wakil presiden konflik, mau langsung dan tidak langsung, kenapa tidak kekuasaan Gus Dur kita kurangi, kekuasaan Mbak Mega ditambahin,” jelasnya.

“Mbak Mega ditambahin berapa menterinya, Gus Dur dikurangi dan sebagainya. Nah Mbak Mega langsung mengerti,” imbuhnya.

Hanya saja, RR tidak melanjutkan ceritanya. Kata dia, setelah pertemuan dengan Mega, Tim Tujuh kemudian menuju istana untuk kembali menghadap Gus Dur.

“(Mega bilang) oh Rizal kalau begitu saya setuju. Akhirnya balik lagi rombongan 7 sirkus ini ke istana ketemu Gus Dur, tapi bagaimana ceritanya saya stop di situ,” pungkasnya.

Komentar