Staff Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP: Umat Kristiani Harus Berperan Aktif Membangun Demokrasi Pancasila Dengan Menjalankan Pemilu Cerdas

Suka atau tidak Kita harus menyadari dalam era Digital Ini Sifat buruk bangsa Indonesia benar benar tergali, kita tak sadar menjadi Pribadi yang melodramatis ,Mudah terjebak pada romantisme dan masa keemasan masa  lalu serta menjadi mereka yang bersumbu Pendek ,mereka yang menjadi komunitas Pengiya kata yang membagikan hal dan Informasi tanpa menyaringnya terlebih dahulu , dan karenanya diharapkan setiap umat Kristiani khususnya para peserta diskusi publik dapat selalu menjadi agen perubahan, agen demokrasi dan agen pengedukasi dalam upaya  penjaga pemilu yang berkualitas.

Lebih lanjut Doktor Komunikasi Politik itu menyatakan bahwa Para Pemilih Potensial adalah generasi  Z mereka dan segala keunikannya merupakan potensi besar dalam Pemilu, bukan hanya sekedar sebagai pemilih mereka dengan talenta bertehnologi dan bermedia sosial mampu membuat konten konten segar yang suka atau tidak sangat efektif dalam penyampaian pesan dan informasi khususnya terkait pemilu dan pesta Demokrasi karenanya kita harus merangkul mereka dan membuat mereka mengerti bahwa Martabat tidak bisa direduksi dengan uang dan Identitas, dan menjadi bermartabat berarti  mereka benar benar bisa memilih atas dasar pikiran sehat ,dan terhormat mereka memilih berdasarkan kenyataan bahwa Demokrasi tidak memberi jaminan kesejahteraan namun memberi jaminan mengenai kemanusiaan, kehormatan dan kesempatan.

Dalam kesempatan Ini Benny  juga menyatakan bahwa Umat Kristiani Khususnya Para peserta Diskusi Publik ini diharapkan menjadi Agen Perubahan dalam upaya menggaungkan Pemilu Cerdas yang dapat memberikan contoh dan edukasi Politik kepada Masyarakat di Sekitarnya, Para peserta Diskusi Publik ini dapat memulai dari Keluarga, komunitas hingga gereja untuk memberikan informasi bagaimana cara memilih Pemimpin misalnya dengan metode analisa kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) pada setiap calon calon pemimpin yang akan dipilih hingga benar benar didapatkan pemimpin yang benar benar efektif dan mampu bekerja sesuai ekspektasi Masyarakat.

Staff Khusus dari Badan Yang Dikepalai Profesor Yudian Wahyudi Ini mengakhiri paparannya dengan menyatakan bahwa “ sudah Waktunya Kaum Kristiani bergerak untuk mengambil peranan dalam proses berbangsa dan bernegara  Pancasila sebagai Kristalisasi budaya budaya luhur bangsa dan Nilai Nilai keagamaan hendaknya benar benar dilaksanakan tidak hanya secara teori namun juga dalam perbuatan, yaitu menjaga persatuan dalam keberagaman, sudah waktunya Umat Kristiani menjadi Agen perubahan khususnya dalam menghadapi Pesta Demokrasi.

Dengan senantiasa menggaungkan bagaimana pemilu cerdas kepada masyarakat sekitar, karena  pada akhirmya berkualitas atau tidaknya suatu Pemilihan Umum  tergantung kepada masyarakatnya, jika masyarakat berkualitas maka hasil Pemilu akan berkualitas, dan karenanya Kita tidak boleh menjadi reaktif dan pesimis, pemilu adalah panggilan kita semua untuk melaksanakan tugas mulia mencapai cita cita kemerdekaan, walau upaya tersebut tidak dapat diraih  dengan singkat namun kita harus jaga agar tetap berlangsung dengan damai dan berkualitas” ujarnya dalam acara yang dihadiri oleh Ronny H Mustamu dari Persatuan Intelegensia Kristen Indonesia, Marina Elisa L. Founder Wish Women Indonesia, Pendeta Samuel dari Persekutuan Gereja Gereja di Indonesia Wilayah Jawa Timur serta tokoh tokoh serta anggota gereja dan Komunitas Kristen di Wilayah Kota Surabaya.

Komentar