Tegas..! Pancasila Sebagai Penjaga Nilai Kemanusiaan di Era Digital. Ini Kata Benny Susetyo

Staff Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny Susetyo dalam paparannya kemudian menyatakan bahwa Dalam era digitalisasi ruang dan waktu tidak lagi menjadi sandungan, namun karenanya manusia menjadi kehilangan kemanusiaannya, manusia lebih menitikberatkan pada kecepatan informasi bukan substansi dan nilainya

Hal ini diperparah dengan adanya pandemi covid yang membuat hilangnya pertemuan fisik pertemuan fisik dalam masyarakat, semua orang dapat belajar melalui informasi informasi melalui internet hingga semua orang dapat menjadi pakar, tanpa ada nilai dan rasa hingga mereka memberikan komentar  tanpa memperdulikan perasaan orang lain.

Tujuan dari penyebaran informasi bergeser dari berbagi ilmu menjadi menjadi yang paling viral, paling populer dan memiliki manfaat ekonomi sebesar besarnya bagi pembuat berita hal ini membuat idealisme membangun bangsa tidak lagi memiliki tempat di ruang publik dan tergantikan oleh berita berita bombastis tanpa etika yang berisi hoaks, gosip dan berita berita bernuansa hedonis.

Karena itulah kita sebagai bangsa yang beradab hendaknya tidak berlarut larut pada hal yang memprihatinkan ini, kita sebagai bangsa Indonesia harus kembali kepada Jati diri dan Jiwa bangsa yang bersumber dari Pancasila. Ketika nilai nilai pancasila benar benar dilaksanakan dalam kehidupan maka niscaya membuat kita kembali kepada tujuan kita hidup sebagai ciptaan Tuhan dan warganegara yaitu saling bersatu dan bermanfaat satu sama lain

Lebih lanjut benny menyatakan dengan di latar belakangi keprihatinan tersebut BPIP bersama sejumlah tokoh mendeklarasikan 14 Butir sikap dan Etika bermedia sosial yang mengepankan nilai nilai Pancasila

Nilai nilai tersebut antara lain : Pertama, meneguhkan peran media sosial dalam memberikan edukasi untuk pemahaman kebhinekaan dan moderasi beragama demi menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dan negara.

Kedua, menjadikan media sosial sebagai sarana literasi dalam penyebarluasan narasi untuk menguatkan wawasan keberagaman dan kebangsaan.

Komentar