Terintegrasi 50 Platfrom Besar Aplikasi PeduliLindungi Lakukan Uji Coba

JurnalPatroliNews Jakarta -Aplikasi PeduliLindungi kini tidak eksklusif milik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tapi inklusif untuk semua platform. Saat ini, QR Code PeduliLindungi sedang dalam proses integrasi dan uji coba implementasi dengan aplikasi lainnya sebanyak lebih dari 50 aplikasi.

Kelima puluh aplikasi mitra itu diantaranya Gojek, Grab, Tokopedia, Traveloka, Tiket.com, Dana, Living Mandiri, Cinema XXI, Link Aja, Goers, Jaki, Shopee, BNI Mobile, Loket.com, Mcash, dan 35 aplikasi mitra lainnya yang saat ini sedang dilakukan uji coba menggunakan PeduliLindungi.

“Saya percaya kalau ini sudah berubah dari program Kementerian Kesehatan menjadi gerakan nasional di mana semuanya merasa memiliki, bersedia membantu, dan memiliki tujuan yang sama, harusnya kita bisa mengimplementasikan tata cara hidup baru,” ungkap Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat meluncurkan integrasi QR Code PeduliLindungi ke beberapa aplikasi mitra lain, baru-baru ini.

Ia berharap, ke depan, fitur aplikasi PeduliLindungi akan dapat digunakan di aplikasi kemitraan tersebut.

“Dengan ini kerjasama mitra scan QR PeduliLindungi dengan resmi saya luncurkan. Mudah-mudahan kerjasama ini bisa membangun infrastruktur kesehatan Indonesia yang lebih baik ke depannya,” ujar Menkes

Menurutnya, aplikasi PeduliLindungi digunakan untuk tiga fungsi utama dalam penanganan pandemi COVID-19, yakni fungsi penapisan atau screening, pelacakan atau tracing, serta kontrol penerapan protokol kesehatan.

Integrasi, dilakukannya sebagai upaya memperluas cakupan penggunaan QR Code PeduliLindungi.

“Alhamdulillah sejak dilincurkan Juli hingga sekarang sudah lebih 73 juta penggunanya,” kata dia.

Aplikasi PeduliLindungi, lanjutnya, secara agresif namun bertahap diimplementasikan ke enam aktivitas utama untuk fungsi screening, fungsi tracing, dan fungsi protokol kesehatan,” jelas Menkes.

Enam aktivitas utama tersebut yaitu perdagangan baik tradisional maupun modern; transportasi baik darat, laut, dan udara; pariwisata termasuk hotel, restoran, dan event/pertunjukan; aktivitas bekerja; aktivitas pendidikan seperti di SD, SMP, SMA, hingga perguruan tinggi; serta aktivitas keagamaan.

“Itu nantinya bisa kita jalankan dan membantu untuk memudahkan hidup kita menjalankan protokol kesehatan di aktivitas-aktivitas utama,” kata Menkes.

Hal senada ditambahkan Chief Digital Transformation Office, Kemenkes, Setiadji. Dia menegaskan bahwa sistem keamanan data aplikasi PeduliLindungi terus ditingkatkan.

Terkait integrasi, tidak ada data pribadi yang disimpan dalam mitra platform. Sistem PeduliLindungi hanya memberikan kode informasi untuk kategori warna.

“Diharapkan dengan adanya integrasi QR Code PeduliLindungi ini akan mencegah penyebarluasan COVID-19. Terima kasih buat para mitra yang telah mendukung kegiatan ini,” ucap Setiadji. (***)

Komentar