Keluarga Tangguh

JurnalPatroliNews – Jakarta- Deputi Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi dan Jaringan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan seminar web dengan tema “Pancasila dalam Tindakan: Keluarga Beragama, Keluarga Berbudaya, Keluarga Produktif”, Jumat (10/7/2020).

Seminar yang dihadiri lebih dari 200 peserta ini, dihadiri oleh Menteri Agama Fachrul Razi. Dalam penjelasannya dirinya mengatakan bahwa terkait keluagara paling berpengaruh adalah lingkungan.

“Keluarga sangat dipengaruhi oleh lingkungan baik itu teman, tetangga, guru, hingga rumah ibadah mempengaruhi,”jelasnya.

Fachrul Razi menambahkan bahwa Kementerian Agama sudah membuat konsep tentang moderasi beragama yang mana cara pandang tengah yang tidak ada pertentangan dengan yang lain.

“Kosep tentang moderasi beragama adalah cara pandang beragama dengan cara tengah tanpa mempertentangkan yang lain,” jelasnya.

Toleransi agama tidak bisa hanya ada dalam pelajaran agama, tetapi perlu pelajaran ditingkat bawah seperti Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) seperti pelajatan budi pekerti yang di dalamnya dumasukan pelajaran pehaman moderasi beragama ini jelas Fachrul Razi.

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo menekankan hal senada bahwa keluaga sangatlah penting maka semuanya harus fokus pada keluarga berkualitas.

“BKKBN sangat konsern dengan keluarga yang berkualitas, diharapkan keluarga menjadi pondasi dalam membangun toleransi dan menguasai religiusitas,” jelasnya.

Harus ditanamkan tiga pilar dalam berkeluarga yaitu tentram, mandiri, dan harmoni. Selain itu, dalam fungsi ekonomi keluagara khususnya dimasa pandemi Covid 19 semua harus bergotong royong menghadapi deglobalisasi.

“Kami menggerakan ekonomi keluarga menghadapi deglobalisasi. Ini harus dimanfaatkan untuk membeli dan mengembangkan produk lokal,” jelas Hasto.

Hasto menambahkan bahwa rasa kemanusiaan harus dipupuk sejak dari janin. Agar tumbuh menjadi manusia yang memiliki rasa kemanusian secara simultan dan semakin kuat kedepannya.

Kepala BPIP Yudian Wahyudi menekankan bahwa yang penting dan harus menjadi fokus adalah bergotong royong, kerjasama, dan berkoperasi

“Menjadi fokus adalah gotong royong dan peduli terhadap sesama, kerjasama, dan koperasi.” Jelas Yudian.

Staf Khusus Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny Susetyo menjelaskan bahwa keluarga sangatlah penting karena disanalah sebuah negara awalnya dibentuk.

“Keluarga sangatlah penting karena disana negara dibentuk, sehingga keluaga merupakan modal dasar atau basis dalam penanaman nilai Pancasila,” jelas Benny.

Di era digitalisasi ini Benny juga menjelaskan bahwa keluarga berperan penting dalam penggunaan media sosial olah generasi milenial yang jika tidak digunakan dengan binaksana maka akan berdampak negatif.

“Orang tua harus mengkontrol dan membantu memfiltrasi anak-anak dalam penggunaan media sosial. Agar informasi yang masuk tidak dikonsumsi mentah-mentah,” jelasnya.

Ketua TP PKK Jawa Tengah,Siti Atikoh menjelaskan hal sendada bahwa orang tua adalah teladan utama bagi anak.

“Penting bagi orang tua mencontohkan hal yang patut diteladani oleh anak, karena anak aka mengkopi prilakunya” jelasnya.

Selain itu, Atikoh menjelaskan bahwa aspirasi anak harus didengarkan, menerapkan pola asuh yang demokratis harus diutamakan.

“Aspirasi anak harus didengarkan, menerapkan pola asuh yang demokratis sehingga anak menghargai perbedaan pendapat dan keputusan yang diambil,”jelasnya.

Selain itu, Atikoh menambahkan bahwa literasi digital harus terpenuhi dan orang tua wajib mengawasi dan bahkan berteman dimedia sosial.

Plt. Deputi Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi, dan Jaringan, FX. Adji Samekto menjelaskan bahwa berketuhanan dan berkebangsaan adalah dua hal yang sama pentingnya dan tidak boleh saling ditabrakan.

Komentar