Konsep Menyiapkan Pemimpin Masa Depan

Rumah merupakan tempat dan tumbuh berkembang yang utama bagi putra-putri kami. Semua bangsa besar– bangsa yang sudah maju sumber daya manusianya bermula tumbuh dari rumah-rumah warga negaranya. Tidak langsung serta merta jadi bagus dalam hitungan waktu melalui bengkel yang bernama seminar, pelatihan, workshop atau simposium.

Tidak ada sebuah kualitas yang besar muncul lewat usahaan dadakan, semua melalui proses dan berevolusi sepanjang waktu. Saya bersama istri selalu memotivasi putra-putri kami untuk selalu melakukan setiap proses kehidupan yang berkualitas. Masalah pendidikan merupakan hal yang sangat banyak mempengaruhi kehidupan sosial. Pendidikan juga berpengaruh pada well-being– kesehatan dan kesejahteraan. Keluarga kami memperhatikan hal-hal kecil termasuk soal jam tidur anak sewaktu kecil. Mereka harus tidur lebih cepat agar tidur bisa pulas dan badan serta fikiran mereka menjadi segar. Mereka perlu tidur sekitar jam 7 atau jam 8 per-malam. Jadinya mereka harus pergi tidur malam sekitar jam 9 atau 10 malam. Konsep mendidik putra-putri bagi keluarga kami adalah dengan menanamkan kemandirian atau self-help dan mencegah terbentuknya “generasi service”.

Generasi servis maksudnya bahwa mereka bisa menjadi hebat dengan prestasi akademik yang tinggi bukan karena kemandiriannya. Namun karena banyak diprogram dan diberi servis sejak usia dini (Rhenald Kasali, 2016). Saat bersekolah di SD, dan agar tidak bermasalah dengan mata pelajaran maka orangtua menyewa (membayar) guru privat untuk datang ke rumah guna bisa menemani mereka dalam mengerjakan PR, serta menghadapi ujian-uijian lainnya di sekolah. Itu semua

bertujuan agar mereka bisa menjadi bintang pelajar di sekolah. Generasi service atas nama demi keberhasilan sekolah, mereka bebas dari tuntutan ikut membantu tugas-tugas di rumah. Mereka tidak boleh ikut merapikan dan mengurus rumah– tidak boleh menyapu, cuci piring, mensetrika, memasak nasi. Generasi service hanya terbelenggu oleh urusan akademik.  Untuk  memenuhi  kebutuhan  sendiri–   seperti makan, pakaian dan pernak pernik kecil lainnya, mereka siap dilayani. Sekali lagi, ini tidak berlaku bagi putra-putri kami, semua dilatih buat mandiri dan peka terhadap lingkungan.

Komentar