Konsep Menyiapkan Pemimpin Masa Depan

Self Sebagai Kendaraan Kita. Sesungguhnya Allah SWT telah memberi kita “diri” yang bisa kita sebut dengan kata “self”. Self ini adalah sebagai kendaraan– maka sekarang kita bisa memilih arah, mau dibawa kemana self tersebut. Apa mau diarahkan untuk menjadi orang yang bermental penumpang (self-passenger) atau menjadi orang yang ber- mental pengemudi (self-driver) nya. Sekali lagi, mau pilih yang mana, mau menjadi self passenger atau self driver?

Pilihan yang kita rekomendasikan adalah “jadilah manusia self driver– yaitu manusia yang bisa mengendalikan diri”. Sangat benar bahwa kita harus mampu untuk:

“Drive yourself, drive your friend, drive  your  people, and drive your nation– gerakan dirimu, gerakan temanmu, gerakan orang lain, dan gerakan bangsamu menuju kemajuan dan bangsa yang bermartabat di dunia”. Namun kenyataannya adalah banyak orang di lingkungan kita, atau mungkin kita sendiri yang “bermental passenger– yaitu bermental penumpang”. Bagaimana dengan karakter seorang penumpang?

Seseorang yang menjadi passenger, dia akan punya diri dengan kualitas sebagai pengikut. Dia punya mental yang kerdil- itu terjadi karena dia terbelenggu oleh settingan otak yang kondisinya tetap (statis) atau kurang bergerak.

Sebaliknya seseorang yang menjadi driver dia akan mampu mendorong– karena memiliki settingan otaknya (mindsetnya) yang selalu tumbuh (dinamis). Mereka mengajak orang-orang lain untuk ikut berkembang dan  bisa  keluar dari tradisi lama menuju tanah harapan. Mereka berinisiatif memulai terjadinya perubahan tanpa ada yang memerintah namun tetap bersikap rendah hati dan kaya empati. Jadinya saya sendiri memilih untuk menjadi seorang driver, yang berarti “penggerak”, selalu menggerakan diri, lingkungan, keluarga hingga kesatuan kerjanya.

Menanamkan Kemandirian Buat Putra Putri

Pandangan Brigjen TNI Joko Slamet, S.IP, M.Si, MM dan Ibu Vera Sylvia dalam Pernikahan adalah ibarat sebuah taman atau kebun yang perlu selalu dijaga dan dirawat. Niscaya kalau lupa merawat maka bermunculan duri dan semak yang akan mengganggu keharmonisan rumah tangga. Dari perkawinan kami dikarunia 3 orang anak, yaitu: Rovi Ardya Prawira dan Rizki Ardiza Prawira (putra) serta Alya Viera Syafitri (putri). Kehadiran mereka adalah sebagai amanah dari Allah SWT, yang mana mereka perlu didikan, dorongan dan pengalaman agar selalu tumbuh dan berkembang dengan optimal.

Komentar