Organisasi Kader HMI dan Lafran Pane Dalam Kenangan

Jadi kisah unik sosok Lafran Pane yang ugahari dan sederhana ini pun diungkap langsung oleh Dra. Tetty Sari, putri bungsu Lafran Pane, bersama abangnya, Ir. M. Iqbal Pane lewat Jurnal UIN Sunan Gunung Djati, saat Lafran Pane wafat pada 25 Januari 1991.

Biografi Lafran Pane pantas dan patut diusung ke layar lebar. Film berjudul Lafran ini layak diapresiasi oleh Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam Indonesia (KAHMI) bersama Reborn Initiatives sebagai rumah produksi. Karena KAHMI dan Reborn Initiatives meyakini tahun 2024 adalah momentum yang pas untuk merilis film yang dibintangi oleh Dimas Anggara, Lala Karmela serta aktor senior Mathias Muchus

Setidaknya, baru 70 tahun kemudian pengakuan pemerintah sebagai Pahlawan Nasional kepada Lafran Pane diberikan (pada tahun 2017) berdasarkan Keppres No. 115/TK/Tahun 2017, tertanggal 6 November 2017. Agaknya dengan keterlambatan serupa ini juga yang kurang memacu tumbuh dan berkembangnya organisasi kader bagi anak-anak bangsa, guna mempersiapkan diri mewarisi negeri ini.

Nostalgia terakhir bersama Prof. Drs. Lafran Pane, pada tahun 1984 40 tahun silam di Musholla Stasiun Gambir, saat sholat bersama yang cuma tinggal kenangan. Selebihnya, catatan panjang antara 1978 1984 di Kampus Fakultas Teknik Sipil, Demangan Baru No. 24 Ngayogyakarta Hadiningrat.

Kecuali itu, kangen munculnya semacam kawah candradimuka untuk menempa diri generasi baru untuk menyambut Indonesia Emas tahun 2045 (seabad Indonesia) membebaskan diri dari penjajahan bangsa asing. Meski ancamannya hari ini seperti sedang dijajah oleh bangsa Indonesia sendiri.

*Penulis adalah Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa.

Komentar