Wagub Bali: “Pembangunan Desa Wisata Harus Dibarengi Dengan Pembangunan SDM Masyarakat Desanya”

 Kata Wagub Cok Ace bahwa tren wisatawan saat ini cenderung memilih destinasi wisata di alam terbuka sebagai tujuan wisatanya dengan udara yang bersih dan dan pengalaman yang diperoleh saat berada di lokasi wisata berbaur dengan masyarakat lokal merasakan sentuhan budaya setempat. Dan desa wisata adalah pilihan yang tepat untuk mengakomodir tren minat wisatawan tersebut.

“Di Indonesia diperkirakan ada 1.000 desa yang berpotensi untuk dikembangkan pariwisatanya, sementara di Bali terdapat 238 Desa Wisata yang telah ditetapkan oleh Bupati ataupun Walikota dengan berbagai kategori pengembangan yakni Rintisan, Berkembang, Maju dan Mandiri,” bebernya.

Desa wisata menurut Cok Ace sangat berkembang di Bali didukung oleh keunikan budaya, partisipasi masyarakat serta pesona alamnya yang indah serta dengan mengimplementasikan kearifan lokal “Tri Hita Karana”.

Hal ini juga bersinergi dengan Visi Pemerintah Provinsi Bali “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” yakni melestarikan alam, budaya, dan mensejahterakan masyarakat Bali. Keberadaan desa wisata merupakan salah satu upaya mewujudkan destinasi hijau yang berkelanjutan yang penerapannya di pedesaan. Keberlanjutan yang diharapkan dapat tumbuh adalah keberlanjutan lingkungan, keberlanjutan budaya, keberlanjutan sosial ekonomi dan keberlanjutan dalam pengelolaanya.

“Bukan tidak mungkin ke depan keberadaan desa-desa wisata di Bali menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan kelas dunia. Seperti yang kita bisa kita lihat sekarang pada desa wisata Penglipuran, Tenganan, Pemuteran dan Mas,” tandasnya.

Komentar