Meski Genangan Kota Banjarbaru Telah Surut, Waspadai Potensi Banjir Selama November Ini

JurnalPatroliNews – JAKARTA – Banjir yang melanda Kota Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan telah surut. Hal tersebut berdasarkan pantauan BPBD setempat pada hari ini, Jumat (12/11), pukul 08.05 pagi tadi. Banjir yang sempat melanda kota berlangsung sejak Kamis lalu (11/11). 

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjarbaru juga melaporkan bahwa saat ini cuaca di lokasi terdampak terpantau cerah berawan. Namun demikian, pihaknya telah meminta warga untuk siap siaga dan waspada terhadap potensi banjir susulan. BNPB telah menyampaikan kepada pemerintah daerah setempat bahwa Kota Banjarbaru termasuk salah satu wilayah dengan potensi menengah bahaya banjir selama bulan November ini.

Banjir terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur Kawasan Kota Banjarbaru sehingga debit air Sungai Kemuning meluap. Banjir yang tidak dapat dihindari tersebut akhirnya merendam tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Cempaka, Banjar Baru Selatan dan Landasan Ulin. Tidak ada korban jiwa akibat peristiwa ini.

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini pada periode 12 sampai 14 November 2021 terkait potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang pada siang/sore hingga malam hari di wilayah Kota maupun Kabupaten Banjarmasin, Banjarbaru, Banjar, Tapin, Barito Kuala, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Utara, Tabalong, Kotabaru, Tanah Bumbu, Tanah Laut, dan sekitarnya. Waspada potensi banjir di wilayah Banjarmasin, Kotabaru, Hulu Sungai Tengah, Balangan Tabalong, dan sekitarnya.

Kajian inaRISK juga menunjukkan, wilayah Kota Banjarbaru memiliki potensi bahaya bencana banjir pada tingkat sedang hingga tinggi yang berdampak pada 5 kecamatan.

Merespons hal tersebut, BNPB mengimbau untuk seluruh elemen masyarakat bersama dengan pemerintah daerah untuk dapat mempersiapkan upaya mitigasi dalam menghadapi bencana hidrometeorologi basah yang sewaktu- waktu bisa terjadi. 

Pemerintah daerah bersama masyarakat dan para ahli dapat melakukan pemantauan dan pembersihan saluran atau daerah aliran sungai untuk mengantisipasi adanya kendala aliran sungai ketika curah hujan dengan intensitas tinggi melanda wilayah terkait. Upaya jangka pendek lainya yang dapat dilakukan yaitu pembersihan daerah resapan maupun saluran air di wilayah kota. 

Pemerintah daerah juga diimbau untuk mempersiapkan tempat evakuasi sementara maupun langkah evakuasi dengan penerapan protokol kesehatan. BNPB sejak awal telah meminta BPBD untuk meningkatkan kesiapsiagaan selama musim hujan yang dipengaruhi fenomena La Nina pada tahun ini. 

Komentar