JurnalPatroliNews – Pengamat politik Institute for Digital Democracy (IDD) Yogyakarta Bambang Arianto, menilai Anies Baswedan diuntungkan karena bersikap diam dalam polemik Piala Dunia U-20. Sebab di era media sosial saat ini, setiap komentar apapun bisa direproduksi menjadi konten digital baik yang negatif maupun positif.
Apalagi hal ini terkait sepak bola yang merupakan olahraga pemersatu publik. Salah berkomentar tentu akan berdampak serius terhadap simpati publik dan warganet.
Saya melihat warganet banyak memberikan kekecewaan dengan memberikan komentar di kolom akun media sosial politisi yang memberikan komentar terkait polemik Piala Dunia U-20.
Beragam komentar yang negatif jangan dianggap sepele, sebab dapat menciptakan citra buruk dan menurunkan elektabilitas politisi tersebut.
Padahal sejatinya seorang pekerja politik seperti politisi harus bisa cermat melihat kondisi. Jangan sampai hanya mau ikut-ikutan dan agar dikatakan peduli tetapi akhirnya harus berdampak buruk terhadap elektabilitas.
Kita sudah bisa melihat sendiri beberapa politisi yang berkomentar terhadap polemik Piala Dunia U-20 terutama terkait tim Israel, banyak menuai kritik dari publik dan warganet.
Intinya saya melihat sikap bungkam Anies Baswedan justru menunjukkan seorang sosok politisi sejati yang pandai melihat peluang.
Sebab sikap diam untuk tidak berkomentar dalam isu sensitif dapat mengurangi peluang pihak lain untuk menyerang balik terutama jelang kontestasi politik seperti saat ini, jelas Bambang Arianto.
Komentar