JurnalPatroliNews – Jakarta – Pandji Pragiwaksono, dalam sebuah video podcast komika dengan Kemal Palevi, tengah ramai diperbincangkan. Sebab, Pandji turut menyinggung nama Jokowi dalam video tersebut.
Pandji Pragiwaksono mengungkapkan kekhawatirannya terhadap Presiden Jokowi dalam diskusi tersebut. Ia mempertanyakan keputusan Presiden yang membiarkan Kaesang Pangarep menjadi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), meskipun Kaesang baru bergabung dua hari sebelumnya.
“Di mana kemampuannya, kalau misalkan alasan Kaesang jadi ketua umum partai adalah hanya karena bapaknya gitu. Anehnya lagi satu partai oke semua, emang kosong sih partainya,” kata Pandji dalam penggalan video yang beredar.
Politisi PDI Perjuangan, Deddy Yevri Sitorus, mengunggah video tersebut di media sosial pribadinya, yang kemudian mendapatkan respons tajam dari Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah.
Fahri dengan tegas menegaskan bahwa tidak hanya PSI yang melakukan penunjukan tokoh tanpa perlu melewati karir politik yang panjang. Ia memberikan contoh dengan menyebutkan PDIP yang langsung menunjuk Bobby Nasution dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Walikota Medan dan Solo.
“Dipakein baju merah dan disuruh kampanye Ganjar,” sambungnya, Selasa (12/12/23).
Selain itu, PPP juga disebut sebagai partai yang secara instan menunjuk Sandiaga Uno sebagai Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PPP, meskipun Sandiaga baru saja bergabung dari Partai Gerindra.
“Ketiga, Hanura ambil OSO (Oesman Sapta Odang) jadi ketua umum. Keempat, Perindo ambil TGB (Tuan Guru Bajang) jadi Ketua Harian. Mana karirnya?” tandas Fahri.
Komentar