Kombatan Ingatkan Asing Gencar Halangi Indonesia Jadi Negara Maju: Waspada Serangan ‘Jegal’ Jokowi Dan Ganjar Akan Masif!

Kemarahan asing itu, Cepi menyontohkan, adanya gugatan dari negara negara yang tergabung di Uni Eropa terhadap Indonesia lewat Badan Penyelesaian Selengketa atau Depute Settlement Body (DSB) World Trade Organization (WTO). Gugatan dilancarkan karena tidak rela kebijakan Presiden Jokowi menyetop ekspor bahan baku bijih nekel.

Belakangan, dalam gugatan itu Indonesia dikalahkan. Tapi, Presiden Jokowi tidak gentar dan mengajukan banding atas putusan WTO. Lebih menyakitkan lagi, kata Cepi, pihak-pihak dalam Uni Eropa yang menggugat Indonesia, ternyata termasuk negara negara yang pernah menjajah Tanah Air ini sejak zaman penjajahan VOC. “Bagaimana mereka tidak marah, ekspor bahan baku nikel sebelum distop Jokowi, negara kita contoh tahun 2017 – 2018, hanya mendapatkan nilai ekspor Rp 51,1 triliun. Tapi sejak 2019, saat nikel yang diekspor diwajibkan harus lewat proses hilirisasi atau lebih dulu diolah lewat smelter, Indonesia untuk 2022 mampu mengantongi nilai ekspor mencapai Rp 465 triliun,” ungkap Cepi.

Kenaikannya sangat fantastis dan menurut data pedagangan dan Kemenko, mencapai 809 persen. Artinya, lantaran kekayaan alam dikuras asing, karenanya sangat wajar jika bangsa Indonesia sepanjang sejarah 7 presiden tidak pernah bisa menikmati kekayaan alam Indonesia yang melimpah.

Meski Indonesia dikalahkan soal gugatan larangan ekspor bahan baku bijih nikel, kata Cepi, namun Presiden Jokowi tidak patah arah. Bahkan, tetap gigih berjuang untuk kepentingan nasional akan menyetop ekspor bahan baku sumber daya alam yang lain. Kini, disiapkan akan melarang ekspor bahan baku bauksit, dan mewajibkan ekspor harus lewat hilirisasi. “Sepatutnya masyarakat bersyukur mendapatkan pemimpin yang berani melawan negara negara asing yang selama ini menikmati kekayaan alam Indonesia mirip zaman penjajahan. Karena itu, tidak heran kalau Presiden Jokowi bakal diserang balik habis-habisan melalui kekuatan-kekuatan di dalam negeri,” kata Cepi.

Menurut Cepi, kebijakan Jokowi menyetop ekspor bahan baku mineral, bukan hanya asing yang marah. Tapi, anasir-anasir Asing di dalam negeri, atau pihak-pihak yang selama ini ikut kaya raya menjadi kaki tangan Asing, dipastikan juga marah. “Mereka merasa sumber kekayaannya dilenyapkan Presiden Jokowi. Jadi, anasir-anasir akan mati-matian melancarkan serangan untuk membangun opini masyarakat agar tidak mempercayai Presiden Jokowi,” kata Cepi. “Selanjutnya, dihasut agar tidak memilih Capres yang akan meneruskan program program Presiden Jokowi,” pungkas Cepi, lagi-lagi minta masyarakat pendukung Ganjar Pranowo agar waspada dan solid.

Komentar