Kombatan Sarankan Ganjar Pranowo Gaet Ketum PBNU Gus Yahya Sebagai Cawapres: “Merawat Kebangsaan”

Menurut Cepi, Kombatan menyarankan figur NU paling tepat jadi Cawapres adalah Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staqult atau akrab dipanggil Gus Yahya. Selain punya pengalaman jadi Juru Bicara Presiden Gus Dur dan Watimpres (Dewan Pertimbangan Presiden Jokowi, beliau juga pernah mendapat apresiasi dari tokoh-tokoh perdamaian dunia di forum kebebasan beragama di Washington DC, Amerika Serikat.

“Ketum PBNU ini memiliki kapabilitas lebih dari cukup sebagai Cawapres-nya Ganjar. Dengan menunjuk Gus Yahya, jelas dapat mencairkan peta Cawapres para kandidat Capres yang lain, baik Prabowo maupun Anies Baswedan jika jadi mau,” ungkap Cepi.

Jika Ketum PBNU jadi Cawapresnya Ganjar, Cepi memprediksi, bisa membuat peta koalisi partai pendukung pasangan Capres-Cawapres semakin silang sengkarut.

Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) terdiri Golkar, PPP, PAN macet setelah PPP gabung PDI Perjuangan dukung Ganjar. Golkar yang gagas Koalisi Besar (KB) dengan PKB diprediksi bubar.

Begitu pula koalisi PKB-Gerindra bernama Koalisi Indonesia Maju (KIM), kemudian diubah Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR). PKB diperkirakan juga akan reposisi koalisi, karena pakewuh menghadapi Gus Yahya didukung PDI Perjuangan.

“Dengan Cawapres yang Ketum PBNU Gus Yahya, kemudian menanggalkan jabatannya itu, sekaligus menjawab dilema Capres Ganjar jika menang di putaran pertama dalam kontestasi yang diikuti tiga Capres. Yakni, Ganjar, Prabowo dan Anies,” papar Cepi.

Komentar