Luhut Sebut Kau Bintang Empat, Mantan Menteri, Kalau Anda Bikin Ribut…

Jurnalpatrolinews – Jakarta : Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menyindir para tokoh yang masih berambisi politik kekuasaan dalam masa krisis pandemi Covid-19 saat ini. Luhut sampai menyinggung tokoh bintang empat dan mantan menteri.

Namun Luhut menolak sindirannya itu ditujukan pada deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).

Dalam program Mata Najwa, Luhut menegaskan pemerintah terus optimis dan terukur bisa menekan angka penyebaran kasus Covid-19. Luhut mengatakan pemerintah strateginya menangani masalah di rumah sakit, pasien yang dikarantina serta masyarakat.

“Jadi berkumpul ramai-ramai misalnya ada orang ada pikiran-pikiran politik, dikontrol dululah birahi kekuasaan dulu. Karena akibat dia tahu nggak, sadar nggak dengan kumpul ramai ada yang bisa kena (Covid-19) dan mati, hanya karena birahi kekuasaan politik saja,” ujarnya dalam Mata Najwa dikutip dari YouTube Mata Najwa, Kamis 24 September 2020.

Luhut yang mendapat perintah dari Jokowi untuk menurunkan angka Covid-19 dalam dua pekan itu mengatakan, birahi politik dengan mengumpulkan massa mesti harus dihentikan dalam masa pandemi Covid-19 saat ini.

“Hari ini kau punya tanggung jawab mungkin pangkatmu bintang empat, mantan menteri mantan ketua ini, apakah kamu sudah bertanggung jawab kepada masyarakat di Indonesia. Saya ingin katakan kepada mereka, kalau Anda bikin ribut-ribut itu dampaknya ada orang yang menjadi korban akibat ribut-ributmu itu,” ujarnya.

Atas penjelasan Luhut itu, presenter Najwa Shihab mengklarifikasi apakah yang disinggung Luhut adalah deklarasi KAMI di Magelang pekan lalu, Luhut tegas menjawabnya.

“Najwa nggah usah ngadu-ngadu. Tak perlu spesifik siapa saja yang merasakan itu renungkan. Kau warga negara renungkan dalam masa krisis saat ini. Jangan kau sok pahlawan, sok paling bersih,” kata Luhut.

Luhut mengatakan dalam keadaan saat ini yang utama adalah adalah keselamatan masyarakat. Dalam kesempatan itu, Luhut juga mengaku sedih dengan banyaknya pemimpin dan kaum intelektual Indonesia yang kerap berbicara serampangan tanpa data yang pasti.

“Saya juga terus terang sedih karena banyak pemimpin, intelektual kita ini yang asal mudah saja bicara, gak dengan data yang lengkap, sekali-sekali itu pikirin itu ya tanya dirimu, hati mu yang paling dalam, apa sih yang sudah kau buat pada negeri ini,” kata dia.  (hops)

Komentar