Merosot “Budi Pekerti” Relawan Barisan Jarwo Gelar Nobar Film, dan Optimistis Ganjar-Mahfud Menang Total di Sumut

JurnalPatroliNews – Sumut –Relawan Barisan Jarwo (Ganjar Pranowo) Sumatera Utara (Sumut) optimistis pasangan calon (Paslon) Nomer 3 Ganjar-Mahfud pada Pemilu 2024, akan menang total di wilayah Sumut dan satu putaran secara nasional.

Barisan Jarwo meyakini dukungan masyarakat Sumut sangat tinggi terhadap Paslon yang diusung koalisi PDI Perjuangan, terutama generasi milenial dan Z.

“Antusiasme milenial dan Z Sumut sangat tinggi, terbukti relawan Barisan Jarwo menggelar film milenial bertemakan merosotnya budi pekerti, peminatnya membludak. Anak-anak muda penasaran dengan film berjudul “Budi Pekerti” sarat pesan moral ini,” kata Ketua Barisan Jarwo, Alpon Sirait, didampingi Romel Hutabalian, fungsionaris DPP Jarwo Center Indonesia, Kamis (24/11/2023).

Film meraih 17 nominator Festival Film Indonesia (FFI) 2023 itu digelar di Bioskop CGV Cinemas di Focal Poin Medan, Kamis (24/11/2023). Penonton selain datang dari Medan, juga dari luar kota Medan.

Film ini, kata Alpon, menarik ditonton tidak hanya sebagai hiburan, namun pendidikan moral budi pekerti. Tema cerita sesuai judulnya, yakni fenomena kemerosotan budi pekerti.

“Belakangan, film ini memang jadi trending topic, karena ada peristiwa kegaduhan pelanggaran etik berat di lembaga hukum tertinggi di tanah air, Mahkamah Konstitusi terkait syarat Cawapres,” kata Alfon, yang juga Caleg DPRD Kabupaten Batubara dari Perindo.

Romel menambahkan, suasana keprihatinan pelanggaran etik di MK tidak hanya dirasakan anak-anak muda. Bahkan, masyarakat dewasa di Sumut juga kecewa terhadap demokrasi Pilpres yang ternoda kejadian Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar dicopot akibat melanggar etik berat membuat keputusan MK hingga meloloskan keponakannya, Gibran maju Cawapres.

“Pengaruh budaya medsos di masyarakat mirip cerita film Budi Pekerti. Apa yang terjadi di Jakarta, termasuk MK gaduh soal Pilpres, masyarakat di Sumut yang terpelosok pun ikut merasakan. Karena pegang ponsel yang sama,” tutur Romel.

Menurut Romel, karena kekecewaan masyarakat itulah, sehingga dukungan diarahkan ke calon pemimpin yang dianggap bisa menjadi memberi ketauladanan budi pekerti.

“Wajar kalau masyarakat Sumut menggunggulkan pasangan Ganjar-Mahfud yang diusung PDI Perjuangan. Apalagi, Sumut termasuk lumbung suara terbesar PDIP pada Pemilu 2019, yakni 20,95 persen,” kata Romel.

“Sebagai partai pemenang di Sumut, tidak berlebihan masyarakat pendukung PDIP sangat kecewa dengan kejadian MK, yang terbukti melanggar budi pekerti,” tambah Romel.

Perolehan suara hasil Pemilu 2019, Gerindra berada di urutan kedua hanya memperoleh 13.48 persen. Golkar urutan ketiga, 13,11 persen. Urutan keempat dan kelima diduki Nasdem dan PKS. Masing-masing meraup 12,22 persen dan 9,47 persen.

Relawan Barisan Jarwo, kata Romel, meminta tim sukses Ganjar-Mahfud di Sumut dari koalisi PDIP, PPP, Hanura, Perindo agar tidak menyia-nyiakan aspirasi masyarakat wilayah Sumut.

“Walaupun kemenangan Ganjar-Mahfud dan PDI Perjuangan di depan mata. Jangan sampai lengah, karena tantangan Pemilu 2024 ini jauh lebih berat dibanding Pemilu 2009. Kekalahan PDIP 2009 baik Pilpres maupun Pileg jangan sampai terulang,” kata Romel.

Ketua Umum Jarwo Center Indonesia, Budi Mulyawan alias Cepi mengatakan sosialisi menumbuhkan moral budi pekerti di kalangan milenial dan Gen Z ini akan terus digencarkan di seluruh kota di Tanah Air menjelang Pilpres 14 Februari 2024 mendatang.

“Kami berharap supaya milenial dan Gen Z jangan sampai tidak mengenal budi pekerti dalam memilih pemimpin di Pemilu nanti. Selain itu, juga menyadarkan semua pihak bahwa hanya dengan moral budi pekerti, Pemilu Jurdil yang jadi amanat konstitusi tidak dikhianati,” pungkas Cepi.

Komentar