Pengamat: Mencermati Fenomena Relawan Pendukung Capres Penentu Kemenangan Atau Sebaliknya Jadi Pemecah Suara?

JurnalPatroliNews – Jakarta – Ada yang menarik untuk dibedah mengenai fenomena Relawan- relawan pendukung capres yang sampai saat ini ‘bilangnya’ menunggu arahan atau petunjuk Joko Widodo atau Jokowi yang disampaikan oleh ketua umum pro Jokowi (Projo) secara terbuka lewat pemberitaan media massa.

Projo dianggap salah satu organ relawan yang cukup besar dalam arti luas. Hingga saat ini belum ada keputusan yang diambil terkait dukung mendukung salah satu capres meski tak dipungkiri bahwa hasil konferda Projo Sulsel sudah menyampaikan dukungannya terbuka kepada Prabowo Subianto – Airlangga Hartarto, “kutip pengamat politik dan Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Studi Masyarakat dan Negara (LAKSAMANA), Samuel F. Silaen kepada wartawan di Jakarta.

Meskipun itu hanya sinyalemen Projo tingkat propinsi dan belum Projo pusat. Namun kacamata politik terlihat jelas bahwa Projo sedang bermain dua kaki, artinya kira- kira siapa yang paling banyak memberikan manfaat (keuntungan) dalam konteks pemenangan capres- cawapres pada pilpres 2024, “ungkap aktivis organisasi kemasyarakatan pemuda (OKP) itu.

Relawan kalau sudah besar memang sering ‘bertingkah’ dan itu dianggap lumrah karena memiliki jaringan yang kuat maka tidak dapat dipandang sebelah mata, karena itu Projo tidak mau terulang kembali apa yang terjadi pada pembagian kue kekuasaan 2019 yang hampir tidak mendapatkan ‘kue’ di periode keterpilihan presiden Jokowi. Walaupun akhirnya Projo berhasil dapat bagian sebagai Wamen yang diwakili oleh ketua umumnya, “terang Silaen.

Konstelasi politik ditingkat elite dan lokal sebenarnya kadang terputus karena adanya perbedaan kepentingan politik yang sedang berjalan meskipun ‘halus’ sebab relawan ditingkat daerah itu lebih nempel kepada kekuasaan yang ada di daerah tersebut agar bisa ‘hidup’. Sekarang kenapa Projo Sulawesi Selatan (Sulsel) lebih memilih capres Prabowo- Airlangga karena faktor x atau mungkin juga kedekatan emosional pimpinan Projo ditingkat lokal/ daerah tersebut, “papar Silaen.

Sembari menunggu waktu Projo tingkat pusat bernegosiasi, kemana Projo berlabuh sedang dinantikan oleh beberapa pihak. Sebab akan memicu politik makin ‘panas’ apabila beberapa ‘geliat’ daerah memutuskan berbeda dari yang akan diputuskan oleh Projo pusat nantinya, “beber Silaen.

Bagaimana akhirnya jika keputusan pusat relawan Projo berbeda dengan daerah, apakah yang terjadi pada sikap relawan daerah tersebut? Ini tentu akan terjadi ekses- ekses negatif terhadap kesolidan organ mendukung capres yang didukung, “imbuhnya.

Perbedaan dukungan antara relawan pusat dan daerah tentu menimbulkan dualisme, problem seperti itu sering terjadi apabila tidak menemukan titik kesepakatan bersama atau lambatnya ‘logistik’ turun. Karena yang namanya relawan ditingkat daerah tentunya mendapat asupan nutrisi dan vitamin dari daerah dimana relawan berada, bukan dari organ relawan pusat, “pungkasnya.

Komentar