Naik turunnya dukungan rakyat kepada partai politik tergantung pada cara mengelola partai politik itu sendiri. Soal keberpihakan terhadap penderitaan yang dialami rakyat. Ketika rakyat diperhadapkan pada kesusahan dan himpitan ekonomi maka partai politik harus menjadi garda terdepan untuk membela rakyat dan bukan sebaliknya, “jelas alumni Lemhanas Pemuda 2009 itu.
Bila bicara kesempatan maka semua partai politik memiliki kesempatan yang sama meskipun beda kemampuannya. Kehadiran partai politik selama ini jauh dari kesan pembela rakyat, tapi justru ikut menambah beban hidup sehari-hari rakyat Indonesia, rakyat justru diposisikan sebagai obyek atau konsumen abadi oleh kekuasaan politik, “imbuhnya.
Puan Maharani yang sudah dipersiapkan oleh PDI-Perjuangan sebagai pelanjut kepemimpinan nasional berikutnya, sudah memiliki pengalaman yang cukup mumpuni. Mulai dari anggota legislatif, Menteri, lalu ketua DPR RI. Itu perjalanan kepemimpinan dalam memimpin partai politik dimasa yang akan datang jika sudah ditugaskan, siap menahkodai PDI-P, “ujar mantan fungsionaris DPP KNPI itu.
Kalau bicara pengalaman maka seharusnya AHY dapat meniru perjalanan karir politik dari legislatif, menteri dst. Memang tidak harus demikian tapi ada baiknya supaya paham langgam perpolitikan Indonesia. Sebab dengan demikian AHY memiliki perkoncoan sejati meski itu tidak mudah terjadi di dunia politik praktis, “saran Silaen.
Sebab lewat pengalaman itu AHY bisa membawa partai Demokrat meraih peluang dan kesempatan seperti kejayaan orangtuanya SBY. Sebab didunia politik praktis itu banyak lika- likunya. Terkadang tidak semudah membalikkan telapak tangan, meskipun kelihatan gampang diraih tapi tidak demikian seperti fatamorgana, “tandasnya.
Komentar