JurnalPatroliNews – Jakarta – Proses rekapitulasi hasil Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Kabupaten Tasikmalaya yang digelar Rabu, 23 April 2025, tak berlangsung tanpa riak. Gedung Dakwah Islamiyah di Kecamatan Singaparna, tempat digelarnya pleno, menjadi titik kumpul aksi unjuk rasa warga yang menyoroti dugaan praktik politik uang.
Sejumlah demonstran berkumpul di luar gedung sejak pagi. Mereka melontarkan tuntutan secara terbuka agar penyelenggara pemilu menjaga integritas proses demokrasi dari praktik transaksional yang mencederai kepercayaan publik.
“Yang kami suarakan ini bukan semata tentang uang, ini tentang menjaga marwah pemilu yang jujur dan adil,” ujar salah satu orator aksi, dikutip dari RMOLJabar.
Salah satu peserta aksi bernama Waris menyampaikan bahwa kehadiran mereka bukan untuk mengganggu jalannya pleno, melainkan sebagai upaya mendorong transparansi. Ia membawa serta dokumen dan bukti yang diklaimnya menguatkan indikasi politik uang yang terjadi selama PSU berlangsung di beberapa titik.
“Kami ingin menyerahkan langsung bukti-bukti ke Ketua KPU dan Bawaslu. Ini aksi damai, tak ada niat bikin keributan. Kami hanya ingin demokrasi kita bersih dari praktik kotor,” tegas Waris.
Sementara itu, proses rekapitulasi suara tetap berjalan di dalam gedung, dengan pengamanan ketat oleh aparat kepolisian dan petugas gabungan. Meski tensi sempat meninggi di luar arena karena desakan massa, kondisi secara umum tetap terkendali dan aman.
Komentar