Sebut Jokowi Tak Salah Pilih, Cerita Mentan Tangani Krisis, Saya Bukan Cari Uang!

Syahrul pun meminta semua jajaran anak buahnya fokus bersama menangani efek El Nino di Indonesia, terutama bagi produksi pangan nasional.

Dia juga meminta Perhimpunan Meteorologi Pertanian Indonesia (Perhimpi) mengawal ketat upaya pemerintah dalam menangani dan mengantisipasi El Nino. 

“Kita tinggal cari peluang yang ada, sudah ada pengalaman El Nino. Pasti ada cara-cara yang bisa dilakukan,” katanya. 

“Dunia tidak lagi baik-baik saja. Kenapa? Karena El Nino serang seluruh dunia dan menghajar lebih dari 78% lahan pertanian di Indonesia. Lalu apakah kita harus menyerah? Tidak,” cetusnya. 

Salah satu antisipasi yang harus dilakukan, lanjutnya, mendorong pemerintah daerah untuk menyiapkan lumbung pangan di daerahnya masing-masing. Menurut Syahrul, dampak El Nino bisa sangat berbahaya jika tidak diantisipasi secara tepat dan cepat. 

“Lumbung dibutuhkan bagi kita dalam menghadapi El Nino. Setiap daerah harus memiliki stok yang banyak. Bila buffer stock tidak kuat, El Nino bisa sangat berbahaya. Tugas utama pemerintah adalah menyediakan pangan untuk dikonsumsi masyarakat. Kalau kondisi pangan tidak baik, sama saja usaha kita menjadi nol,” katanya.

“Buat apa kita punya jalan dan segala fasilitas bagus tapi tidak ada makanan untuk rakyat,” tukas Syahrul.

Selain mempersiapkan lumbung pangan, Syahrul meminta setiap daerah untuk menyiapkan lahan percontohan seluas 1.000 ha. Yang akan menjadi lokomotif bagi peningkatan kapasitas produksi daerah tersebut.

“Biar petani dan warga bisa melihatnya sebagai contoh, seperti pengelolaan air atau pemanfaatan pupuk organik. Dengan lahan tersebut, masyarakat bisa meningkatkan hasil produksi berbagai komoditi pangan,” pungkasnya.

Komentar