Bakamla RI – ABF Lakukan Pertemuan Tingkat Tinggi Keempat Kalinya

Selanjutnya Laksdya TNI Aan Kurnia memulai pertemuan dengan menjelaskan hasil evaluasi implementasi Record of Discussion (ROD) Senior Officials Meeting ke-3 dengan ABF, dimana beberapa program kerja sama harus mengalami penyesuaian karena dampak dari Covid-19. Salah satunya adalah study visit oleh Maritime Border Command (MBC) ke Command Center Bakamla RI untuk meninjau kesempatan pengembangan laporan maritime domain awareness antara ABF dan Bakamla RI.

“Meskipun kita memiliki kesulitan untuk mengimplementasikan ROD, kami tetap bersyukur bahwa kerja sama antara ABF dan Bakala RI tetap kuat dan berhasil menemukan alternatif terbaik untuk tetap terlaksana”, ucap Laksdya TNI Aan Kurnia.

Lebih lanjut, pertemuan juga membahas rencana kerja sama yang akan dilaksanakan di tahun 2022. Program yang direncanakan antara lain: tindak lanjut terhadap program-program yang tertunda karena pandemi Covid-19; Operasi Gannet Ke-6 yang melibatkan Bakamla RI, ABF, KKP dan Bea Cukai; pelatihan dan pembangunan kapabilitas personel melalui Maritime Enforcement Faculty ABF di Jakarta Centre for Law Enforcement Cooperation (JCLEC); penyelenggaraan MSDE tahun 2022; serta tindak lanjut pertukaran informasi di bidang keamanan maritim yang meliputi pertukaran jalur informasi, standarisasi kapabilitas personel, dan integrasi sistem informasi atau pemantauan keamanan dan keselamatan laut.

Pada kesempatan ini pula, Commissioner Vice Admiral Michael Outram APM mendiskusikan perihal penelitian dari United Nations of Drugs and Crime (UNODC) terkait jalur laut yang berpotensi marak akan tindak penyelundupan narkotika. Selain itu, pemantauan pergerakan kapal-kapal yang mencurigakan juga menjadi perbicangan hanget dalam pertemuan ini.

Komentar