Tasyakuran HUT Ke-36: PPAL Semakin Peduli Terhadap Purnawirawan

JurnalPatroliNews – Jakarta,-  Persatuan Purnawirawan Angkatan Laut (PPAL), menyelenggarakan Acara Tasyakuran HUT ke-36 PPAL secara sederhana, di Gedung Balai Samudera, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (7/9/2022).

Peringatan HUT PPAL tahun 2022 ini bertema “Dengan Semangat Kebersamaan Kita Wujudkan Indonesia Pulih Lebih Cepat – Bangkit Lebih Kuat”.

Ketua Umum PPAL, Laksamana TNI (Purn) Siwi Sukma Adji didampingi Ketua PIPAL (Persatuan Istri Purnawirawan Angkatan Laut) Dra. Manik Siwi Sukma Adji melakukan pemotongan nasi tumpeng.

Selain dihadiri Ketua Umum PPAL, acara syukuran juga dihadiri Kasal Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M., Wakasal Laksdya TNI Ahmad Heri Purwono, S.E., M.M.,  pejabat utama Mabesal, Pangkotama TNI Angkatan Laut, Dewan Pertimbangan PPAL, mantan Ketua Umum PPAL, para purnawirawan TNI Angkatan Laut, dan warakawuri TNI Angkatan Laut, serta tamu undangan lainnya.

Juga hadir Pimpinan/Pengurus DPP Pepabri, LVRI, Bakamla, PPAD, PPAU, PP Polri, Jalasenastri, HW ALRI, PP Kowal, dan PIPAL (Paguyuban Istri Purnawirawan Angkatan Laut).

Kasal dalam sambutan yang dibacakan Wakasal mengatakan bahwa diusianya yang lebih dari tiga dekade, PPAL telah memberikan kontribusi positif bagi kemajuan TNI Angkatan Laut, khususnya dalam berbagi pengalaman, ide, dan pemikiran. Meskipun situasi dan permasalahan yang dihadapi pada setiap masa tidaklah sama, akan tetapi semangat perjuangan dan prinsip-prinsip pengabdian tidak akan pernah berubah. Sesuai dengan sesanti Adhi Dharma Purnawira, PPAL tidak akan pernah berhenti berbakti. Pengabdian PPAL tidak dibatasi oleh usia dan masa dinas.

Ketua Dewan Pertimbangan PPAL Laksamana TNI (Purn) Tanto Koeswanto dalam sambutan yang dibacakan oleh Anggota Dewan Pertimbangan PPAL Laksamana TNI (Purn) Arief Koeshariadi mengatakan purnawirawan bukan berarti pensiun dari tugas, tapi ada penugasan mulia lain yang menjadi amanah dalam mengabdi kepada bangsa dan Negara. PPAL harus mampu berperan sebagai “perekat persatuan” bagi para anggotanya, mengingat dengan lepasnya seragam kemiliteran dan kebebasan berpolitik untuk memilih dan dipilih, dapat menggerus nilai-nilai keperwiraan dan “esprit de corps” yang selama ini melekat pada jatidiri seorang Perwira Angkatan Laut.

“Jangan hanya karena perbedaan pandangan politik, memecah belah persatuan, kesatuan, dan persaudaraan yang telah lama terbina dan terjaga,” tegasnya.

Ketua Umum PPAL dalam sambutannya mengatakan bahwa usia ke 36 PPAL tentunya dalam perjalanan organisasi ini mengalami berbagai dinamika, dalam pengabdiannya khususnya kepada seluruh anggota dan keluarga besarnya. Mengingat PPAL bukan hanya menjadi wadah , namun berkembang menjadi suatu organisasi yang lebih bermakna, yang dapat memperjuangkan kepentingan utama anggotanya, yaitu kesejahteraan pada usia senja.

Komentar