Marinus Yaung : Tahun 2021 Isu Papua Hilang Momentum

Jurnalpatrolinews – Jayapura : Akademisi yang juga merupakaj Dosen Universitas Cenderawasih, Marinus Yaung menganggap Benny Wenda hanya membuang-buang waktu dan menghancurkan perjuangan Papua. (2/1)

Benny Wenda yang merupakan Ketua ULMWP tersebut dianggap tidak memahami arah perjuangan sehingga telah melakukan kesalahan yang akan berdampak ke depan. Terlebih Marinus mengatakan kalau kesalahan yang terjadi lebih dikarenakan faktor keterbatasan dan ketidak pahaman Benny Wenda.

“Sebelumnya pernyataan yang keluar dari Benny Wenda tidak lebih hanya dianggap sebagai manufer politik, ini hanya untuk mencari simpati. Padahal ini adalah cara yang salah,” ungkap Marinus.

Ditambahkan bahwa Marinus semakin mempertanyakan cara Benny Wenda yang mengangkat isu Papua lewat eksistensinya di Negara Inggris. Marinus berkeyakinan bahwa Inggris bukanlah negara yang mendukung Papua.

Mengapa yang digunakan adalah Inggris? Padahal Inggris itu bukan negara sebagai basis. Karena yang mendukung pergerakan Papua di Inggris hanya ada pada level elit politik dan beberapa parlemen saja. Ini menjadi salah dan keliru, justru isu Papua akan rusak nanti,” terangnya.

Marinus kembali mengatakan bahwa Benny Wenda hanya melakukan aksi yang tidak realistis, bahkan isu Papua akan dianggap sebelah mata karena sesumbar yang dilakukan oleh Benny.

“Pernyataan Benny tentang deklarasi pada 1 Desember kemarin itu tidak bisa dipertanggungjawabkan kedepannya. Ini karena tidak ada dasar yang jelas, ditambah karena tidak adanya dukungan dari negara-negara yang memiliki suara penuh di PBB,”

Pada akhir penuturannya Marinus malah mengatakan jika pada tahun 2021 isu tentang Papua sudah kehilangan momentum. Sebabnya, ditambahkan oleh Marinus, bahwa dinamika telah terjadi dan dunia tidak lagi memandang Papua sebagai wilayah yang perlu mendapat dukungan kuat.

“Dunia akan menganggap isu Papua hanya sebagai aksi biasa, tidak ada usaha lebih yang harus dibela. Satu, karena arah perjuangannya sudah meleset. Dua, karena dunia melihat perjuangan Papua ini hanya lebih dilihat sedang dilakukan oleh seorang saja (Benny Wenda), bukan sebagai representasi OAP secara umum,”  (Ind paper)

Komentar