Corona dan Online, Orang Tua Bunuh Diri Dimaki anak, Lantaran Salah Belikan HP Untuk Sekolah

JurnalPatroliNews-Jakarta,– Setiap orangtua pasti menginginkan hal yang terbaik bagi anak-anaknya, sekalipun harus berusaha keras untuk mewujudkannya. Namun terkadang sang anak tidak paham dan mengerti seberapa besar pengorbanan yang telah dilakukan oleh orangtuanya itu.

Seperti dilansir dari Hindustan Times, seorang ayah berusia 50 tahun memutuskan untuk mengakhiri hidupnya setelah bertengkar dengan putrinya. Pertengkaran itu terjadi hanya karena sang ayah salah membelikan ponsel untuk sang anak.

Pria yang tinggal di sebuah desa di Sepahijala District, India itu memutuskan untuk membelikan anaknya yang berada di kelas 1 SMA ponsel agar sang anak dapat terus mengikuti kelas online. Namun sayang, ternyata ponsel yang dibelikan oleh pria yang bekerja sebagai petani itu hanyalah ponsel biasa, yang tidak sesuai dengan keinginan sang anak.

Hal itu membuat sang anak kecewa dan sempat bertengkar dengan sang ayah sebelum akhirnya melemparkan ponsel tersebut. Setelah pertengkaran itu, sang ayah yang tidak disebutkan namanya itu terlihat langsung masuk ke kamarnya.

Keesokan harinya, pada 1 Juli, sang ayah ditemukan sudah tidak bernyawa di kamarnya. Saat ini pihak kepolisian masih terus menyelidiki penyebab kematian dari pria malang tersebut.

“Kita menanyakan beberapa penduduk setempat dan keluarganya tentang masalah ini. Selama investigasi kita, kita mengetahui bahwa ada pertengkaran di rumahnya mengenai kesalahan membeli ponsel untuk putrinya. Kami melakukan bedah mayat dan menyerahkan mayat itu kepada mereka. Kami menyimpulkan ini kasus kematian yang tidak wajar,” kata seorang petugas yang bertanggung jawab atas kantor polisi Madhupur Tapas Das.

Ini bukanlah satu-satunya kasus kematian akibat kesulitan di tengah pandemi Corona saat ini. Sebelumnya seorang siswi di Kerala, India juga dikabarkan melakukan bunuh diri karena merasa kesal dan depresi tidak memiliki ponsel atau TV untuk mengikuti kelas online di sekolahnya.

Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa.

Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikologi, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental. (lk/ant/*)

Komentar