Formulir Pendaftaran Online BLT UMKM Beredar, Kemenkop UKM Pastikan Hoaks

JurnalPatroliNews – Jakarta, Beredar formulir pendaftaran online Bantuan Langsung Tunai (BLT) UMKM sebesar Rp2,4 juta. Formulir tersebut berjudul Pendaftaran Bantuan Modal Kerja Darurat dengan atas nama Menteri Koperasi dan UKM.

Deputi Bidang Pembiayaan Kemenkop UKM Hanung Harimba Rachman menyebut, pemerintah sama sekali tidak menyediakan fasilitas pendaftaran bantuan secara online. Data penerima akan diperoleh dari usulan Dinas Koperasi dan UKM di daerah, maupun lembaga pengusul.

“Kami belum menyediakan fasilitas online secara terpusat, karena bantuan itu diusulkan langsung oleh dinas daerah,” katanya saat dihubungi, Selasa (20/10/2020).

Hanung mengakui beberapa Dinas Koperasi dan UKM yang menyediakan fasilitas administrasi secara online, seperti lewat email. Namun, hal itu beredar terbatas di kalangan UMKM.

“Tapi itu harus dicek langsung ke dinas bersangkutan, seperti daerah Riau itu ada, dan beberapa daerah lainnya juga,” ujar Hanung.

Untuk mendapatkan bantuan sebesar Rp2,4 juta tersebut, UMKM dapat mengajukan usahanya ke dinas koperasi di daerah masing-masing. Masyarakat harus berhati-hati dengan beredarnya formulir tersebuit.

“#SobatKUKM hati-hati dengan beredarnya formulir online yang mengatasnamakan Menteri Koperasi dan UKM. Perlu diketahui bahwa program #BanpresProduktifUsahaMikro diusulkan oleh Dinas Koperasi dan UKM di masing2 daerah dan lembaga pengusul. Tetap waspada ya, Sobat!,” tulis Kemenkop UKM dalam akun twitter resmi.

Dalam tautan yang beredar itu, tertulis formulir pengajuan bantuan untuk tahap III, lengkap dengan keterangan yang harus diisi. Padahal, BLT UMKM tersebut saat ini masih dibuka untuk tahap II hingga 25 November, dengan mekanisme pengusulan yang masih sama dengan tahap I.

Program tersebut menyasar 12 juta pelaku usaha terdampak Covid-19. Pada tahap I, pemerintah menyalurkannya kepada 9,16 juta pelaku UMKM sejak Agustus, dan hampir rampung 100 persen. Selanjutnya, pencairan bantuan tahap II akan menyasar 3 juta penerima hingga Desember.

(ins)

Komentar