Kendati Jadi Klaster, 39 Tenaga Kesehatan dan Staf RSUD Buleleng Terpapar Covid-19

JurnalPatroliNews – Buleleng : Dalam kurun waktu hampir berakhir bulan Agustus 2020 ini, tercatat sebanyak 39 tenaga kesehatan beserta staf di RSUD Buleleng, positif terpapar virus Corona atau Covid-19.

Namun dari jumlah tersebut, ada 36 orang yang sudah dinyatakan sembuh, sementara yang masih dirawat, sisa tiga orang.

Hal ini lantas menjadikan RSUD Buleleng sebagai klaster penyebaran virus Corona atau Covid-19.

Sekda Buleleng, juga sebagai Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Buleleng, Drs. Gede Suyasa, M.Pd saat ditemui tidak menampik akan hal tersebut.

Mantan Asisten Setda Buleleng ini menyebut, wajar jika RSUD Buleleng menjadi klaster.

Sebab, rumah sakit tersebut telah menjadi rujukan pasien Covid-19 di Buleleng, berdasarkan Surat Keputusan (SK) Kemenkes RI.

Terlebih, saat Kemenkes mengeluarkan peraturan revisi ke lima, dimana pasien yang dirawat di rumah sakit saat ini hanya yang memiliki gejala sedang dan berat, Bupati Buleleng memutuskan untuk menjadikan ruang Lely dan Mahotama di RSUD Buleleng sebagai tempat perawatan pasien Covid-19.

Sementara RS Pratama Giri Emas, kini hanya dijadikan sebagai cadangan, apabila pasien Covid-18 di RSUD Buleleng membludak.

Ini dilakukan, mengingat peralatan medis yang dimiliki di RS Pratama Giri Emas belum optimal untuk merawat pasien Covid-19 yang memiliki gejala sedang, berat hingga yang memiliki penyakit penyerta.

“RS secara dinamis tetap jadi klaster, karena setiap hari pasien datang. Tidak mungkin tidak jadi klaster, karena mereka melayani pasien. Begitu menerima pasien di IGD, kemudian tertular dan menularkan lagi ke nakes yang lain. Walaupun sekarang terpapar, besok sembuh, kemudian kerja lagi, akan berpeluang tertular lagi, karena melayani pasien. Jadi secara dinamis rumah sakit tetap jadi klaster,” ujar Gede Suyasa.

Sementara Alat Pelindung Diri (APD) untuk tenaga medis, jelas Suyasa, hingga saat ini masih cukup, dan jumlahnya mencapai ratusan.

Kendati demikian, Suyasa mengimbau kepada BPBD Buleleng untuk segera mengamprahkan, apabila dalam dua minggu ke depan dirasa tidak cukup.

“Untuk APD tidak ada masalah,” kata Gede Suyasa.

Terkait perkembangan Covid-19 di Buleleng hingga hari Senin (24/08), Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Buleleng, Dr. Drs. Ketut Suweca mengatakan, terjadi penambahan enam kasus positif Covid-19.

Dengan rincian satu kasus dari Kecamatan Sukasada. Satu kasus dari Kecamatan Seririt. Satu kasus dari Kecamatan Kubutambahan. Dan tiga kasus dari Kecamatan Buleleng.

Selain itu, Suweca juga mengumumkan ada sembilan pasien Covid-19 yang telah dinyatakan sembuh.

Di antara empat pasien tersebut berasal dari Kecamatan Tejakula. Satu pasien asal Kecamatan Sukasada. Satu pasien asal Kecamatan Seririt. Satu pasien asal Kecamatan Banjar, satu pasien asal Kecamatan Kubutambahan, dan empat pasien asal Kecamatan Buleleng.

Dengan demikian, secara kumulatif, jumlah pasien Covid-19 yang telah dinyatakan sembuh di Buleleng sejak Maret hingga saat ini mencapai 257 orang.

Sementara yang masih dirawat sebanyak 51 orang.

“Ada 19 orang dirawat di RSUD Buleleng, dua orang di RS Pratama Giri Emas, dan 30 orang menjalani isolasi mandiri di rumah,” kata akhir Dr. Suweca. (TiR).-

Komentar