Menghormati Dan Mematuhi Imam

JurnalPatroliNews – Jakarta – Secara tidak langsung, praktek sholat subuh, mengajarkan kita untuk menghormati dan mematuhi pimpinan yang kita pilih. 

Sepanjang  tidak menyimpang dari akidah, kita wajib tunduk dan taat mengikuti imam. Mengikuti pemimpin. Setidaknya, hal ini tercermin dari proses kita mengikuti imam dalam sholat subuh (dan sholat lainnya).

Bedanya, sholat subuh menjadi satu-satunya yang  dalam seluruh (dua) rakaat sholat,  imam membaca Al fatihah dan surat  atau ayat pilihan dengan suara keras.

Memang, dalam sholat magrib dan sholat isya, imam juga membawakannya dua rakaat dengan suara keras. Tapi pada sholat magrib dan isya itu, suara keras imam tidak pada seluruh rakaat sholat. Baik sholat magrib maupun shola isa, imam hanya mengeraskan suaranya pada dua rakaat pertama saja, dari tiga rakaat pada sholat magrib dan empat rakaat pada sholat isya  

Setelah itu imam melafalkan bacaannya dengan lirih. Dengan kata lain, tidak pada seluruh rakaat sholat magrib atau isa,  imam mengeraskan suaranya.

Berbeda  pada sholat subuh, karena memang cuma dua rakaat, berarti pada seluruh sholat waktu berdiri imam mengeraskan suaranya.

Setelah membaca Al Fatihah, imam bebas memilih surat apa saja yang bakal dibacanya. Dalam pengalaman hamba, ada empat tipe imam dalam memilih surat yang dilantunkannya.

Tipe pertama, imam yang senang memilih surat agak panjang,  panjang atau amat panjang. 

Mungkin suaranya bagus dan cara membawakan bacaannya juga merdu atau enak didengar.

Lewat kepiawainnya itu, sang iman tipe ini ingin mengingatkan para makmumnya untuk memperhatikan isi Al Quran.

Mungkin juga, alasan tambahanya, sang imam merasa surat-surat panjang yang dipilih memang  paling relevan atau kontekstual dengan situasi yang ada.

Alasan lain, mungkin pula Sang Imam ingin memberi sinyal agar para jemaah berlatih sabar dan konsenterasi terhadap bacaan-bacaan yang dipilihnya.

Tipe kedua, imam yang lebih suka membaca surat yang pendek, atau agak pendek.

Alasannya, imam tipe ini memperhatikan kepentingan jemaah, terutama setelah sholat subuh.

Sang Imam berpendapat,  setelah sholat subuh, sebagian besar jemaah masih memiliki  berbagai aktifitas. Mereka di pagi hari membutuhkan banyak persiapan dan pekerjaan. Nah, bagaimana agar kegiatan sholat subuh di mesjid tetap dapat terlaksana, namun kegiatan sehari-hari duniawi juga cukup waktu, maka dipilihnya bacaan surat-surat atau ayat yang pendek saja.

Komentar