Polusi Dunia Makin Mengkhawatirkan di 2023, Ini Penjelasan IEA!

JurnalPatroliNews – Jakarta, – Badan Energi Internasional (IEA) melaporkan, jumlah Emisi Karbon Dioksida di Dunia, terus meningkat mencapai level tertinggi periode 2023.

Dalam keterangannya, pada Jum’at (1/3/24), menyebut, Emisi CO2 dari energi meningkat sebesar 1,1% pada tahun 2023. Secara angka, menembus 410 juta ton menjadi rekor 37,4 miliar ton.

Diperkirakan, lebih dari 40% peningkatan emisi karbon dari energi pada tahun lalu, disebabkan oleh kekeringan parah di China, Amerika Serikat (AS), India, dan Negara lain, yang mengurangi produksi pembangkit listrik tenaga air, dan memaksa Perusahaan Utilitas, untuk menggunakan bahan bakar fosil.

Meski demikian, IEA memberi kabar baik. Pasalnya, pertumbuhan tersebut melambat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, berkat perluasan teknologi yang lebih ramah lingkungan.

“Tanpa teknologi seperti panel surya, turbin angin, tenaga nuklir, dan mobil listrik, peningkatan emisi CO2 terkait energi, secara global selama lima tahun terakhir, akan mencapai tiga kali lebih besar dari 900 juta ton yang tercatat,” jelas IEA, dikutip AFP.

“Emisi mereka turun ke titik terendah dalam 50 tahun terakhir, karena permintaan batu bara turun kembali ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya, sejak awal tahun 1900an,” tambah keterangan itu.

Pada tahun lalu, untuk pertama kalinya, separuh listrik yang dihasilkan di Negara Maju, berasal dari sumber Energi Baru Terbarukan dan Nuklir.

Bahkan ketika emisi China meningkat, kapasitas PV surya pada tahun 2023, meningkat sebanyak yang terjadi di seluruh dunia pada tahun 2022 lalu.

“Transisi energi ramah lingkungan telah melalui serangkaian uji ketahanan dalam lima tahun terakhir dan telah menunjukkan ketahanannya,” ujar Fatih Birol, Direktur Eksekutif IEA.

“Pandemi, krisis energi, dan ketidakstabilan geopolitik berpotensi menggagalkan upaya membangun sistem energi yang lebih bersih dan aman. Sebaliknya, kita melihat hal sebaliknya terjadi di banyak Negara,” tandasnya.

Komentar