Bank Indonesia Goes to School, Sosialisasi dan Edukasi QRIS di SMK Negeri 1 Ratahan

JurnalPatroliNews – Manado – Dalam rangkaian Road to Kawanua Basuara Fest 2023: Bank Indonesia Goes to School, dilaksanakan Sosialisasi Kebanksentralan, QRIS, CBP Rupiah dan Perlindungan Konsumen kepada 950 siswa SMKN 1 Ratahan, Minahasa Tenggara.

Pelaksanaan sosialisasi tersebut dilaksanakan di SMK Negeri 1 Ratahan sejak Rabu (23/1/2023) dan berlanjut hingga hari ini, Kamis (26/1/2023).

Sosialisasi dibuka oleh Kepala Tim Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah (SP PUR) KPw BI Sulut Ahmadi Rahman bersama Kepala Sekolah SMKN 1 Ratahan Tenny Marten Ohy, S.Pd, M.Pd.

Dalam kegiatan tersebut, user experience scan QRIS 1 Rupiah telah dilakukan oleh guru dan para siswa SMKN 1 Ratahan dalam rangka mencapai jumlah pengguna baru dan peningkatan volume transaksi QRIS di Sulawesi Utara.

Pada kesempatan tersebut, Ahmadi Rahman mewakili KPw BI Sulut mengatakan, perekonomian digital saat ini berkembang dengan sangat pesat.

Berbagai transaksi kini dapat dilakukan dengan mudah hanya dengan menggunakan smartphone.

Perilaku masyarakat juga telah berubah dan manfaat atas transaksi secara digital tersebut sudah dirasakan secara luas baik oleh pelaku usaha maupun masyarakat.

Dalam rangka mewujudkan implementasi Digitalisasi Pembayaran, Bank Indonesia bekerjasama dengan PJP (Penyedia Jasa Pembayaran) dan instansi terkait, melaksanakan program peningkatan penggunaan pembayaran nontunai QR Code Indonesian Standard (QRIS) di seluruh Indonesia untuk mencapai 45 juta pengguna QRIS dan 1 Milyar Volume QRIS di Tahun 2023.

Aktivitas ekonomi di sektor barang dan jasa menjadi salah upaya untuk mendukung pemulihan ekonomi di Sulawesi Utara.

Pertumbuhan transaksi perdagangan barang dan jasa melalui sistem elektronik (e-commerce) di Indonesia membawa implikasi pada pembayaran digital yang mengalami peningkatan seiring dengan penetrasi teknologi yang demikian pesat dan besarnya jumlah penduduk sebagai konsumen potensial.

Bank Indonesia bekerjasama PJP dan instansi terkait, mendorong program elektronifikasi atau pembayaran secara non tunai di berbagai sektor yang berada di wilayah Sulawesi Utara.

“Penggunaan instrumen pembayaran non tunai di Indonesia pada beberapa tahun terakhir ini menunjukkan perkembangan yang cukup pesat yang merupakan respon terhadap tuntutan dan kebutuhan terhadap pelayanan transaksi yang lebih cepat, mudah, murah, aman, dan handal,” ujar Ahmadi.

Di Sulawesi Utara, perkembangan transaksi Uang Elektronik pada bulan Desember 2022, jumlah pengguna Uang Elektronik tercatat sebesar 663.006 meningkat sebesar 0,98 persen (mtm).

Jumlah nominal transaksi Uang Elektronik baik berbasis chip maupun server di Sulawesi Utara pada bulan Desember 2022 tercatat sebesar Rp155,69 miliar meningkat sebesar 5,16 persen (mtm) dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar Rp148,05 mfiliar.

Peningkatan transaksi Uang Elektronik ini didorong oleh pengembangan penggunaan QRIS sebagai salah satu kanal pembayaran non tunai berbasis QR Code.

“Dapat kami sampaikan bahwa per 13 Januari 2023, di Kabupaten Minahasa Tenggara terdapat 5.643 merchant QRIS atau sebesar 2,78 persen dari total merchant QRIS di Sulawesi Utara yang berjumlah 203.130. Berdasarkan data tersebut potensi untuk pengembangan QRIS di Sulawesi Utara masih besar dan menjadi market menarik bagi PJP serta menjadi potensi peningkatan transaksi digital di masyarakat,” kata Ahmadi.

Bank Indonesia terus melakukan inovasi fitur-fitur yang dimiliki QRIS yaitu QRIS TTM (Tanpa Tatap Muka), QRIS on Delivery, QRIS Ecosystem, QRIS CPM (Customer Presented Mode), QRIS TTS (Transfer, Tarik, Setor), dan QRIS Cross Border sehingga mendukung peningkatan transaksi secara online.

Ahmadi berharap, program Sosialisasi dan Edukasi (QRIS, CBP, Perlindungan Konsumen, Kebanksentralan) Goes to School di SMK/SMA Negeri 1 Ratahan hari ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan pengetahuan terkait dengan implementasi digitalisasi pembayaran di Sulawesi Utara.

“Utamanya digitalisasi pembayaran dengan QRIS dan jadi punya rasa cinta dan bangga dengan rupiah,” kata Ahmadi.

Komentar