Pemdes Baktiseraga Gelar Panen Perdana Dapat Perhatian Mas Aries Sujati

JurnalPatroliNews – Buleleng – Pemerintah desa Baktiseraga melaksanakan panen perdana hasil tanam sayuran dengan metode urban farming.

Sekitar 7 petak tanaman sayur hasil budidaya dengan teknik Urban Farming yang dilakukan pemerintah desa Baktiseraga, kecamatan Buleleng di panen perdana, Jumat (05/03).

Panen perdana tanaman kangkung dan bayam sebagai hasil pengolahan TPS3R Desa Baktiseraga saat itu mendapat perhatian Ibu Mas Aries Sujati, istri Bupati PAS yang saat ini Anggota DPRD Provinsi Bali.

Ia salut dengan ide Kades Baktiseraga memanfaatkan lahan kosong yang ada di sekitar dan berdekatan dengan TPS3R, memanfaatkan pupuk organic yang dihasilkan.

“Sinergitas dari Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Lingkungan Hidup, pemilik lahan dan ajik perbekel Armada untuk mewujudkan Urban Farming ini,” komentar Mas Aries Sujati dan berharap, semoga bisa menginspirasi dan diikuti oleh Perbekel yang lainnya dan masyarakat tentunya.

Sementara itu, Kepala Desa Baktiseraga, Gusti Putu Armada ketika dikonfirmasi mengungkapkan, pada awalnya pengembangan budidaya ini merupakan ide liar yang didapat media sosial mengingat di sekitaran kantor desa Baktiseraga masih banyak lahan tak produktif yang belum dimanfaatkan secara maksimal.

Dari pendekatan dengan pemilik lahan, ide ini mendapat respon positif sehingga langsung dilakukan penggarapan dengan memanfaatkan tenaga kerja dari warga desa Baktiseraga.

“Awalnya ini ide liar, kita ngomong dan diterima oleh pemilik tanah kita lanjut, dan kita berdayakan warga disini dan kita bisa support dari dana desa,” ungkapnya.

Kades IGP Armada juga mengungkapkan, inovasi ini sebagai tempat untuk pengaplikasian hasil pengolahan TPS3R yang ada di desa Baktiseraga, sehingga sinergitas ini diharapkan mampu menjadi solusi untuk ketahanan pangan di masyarakat, terlebih disaat pandemi seperti saat ini.

“Kami nonton di YouTube itu pake kayu, terus kita punya batu bata dan kita pake itu dan lebih efektif,” ujarnya.

Kades IGP Armada menambahkan, kedepan pihaknya akan terus berupaya untuk mengembangkan inovasi ini dengan menambah areal tanam dan variasi jenis tanaman tidak hanya sayuran, sehingga selain menjadi lahan pertanian, tempat ini juga bisa dijadikan destinasi agrowisata.

“Polanya bagaimana, kami akan mengikuti yang punya tanah apakah sistemnya sama seperti sekarang atau tidak,” terangnya.

(* – TiR).

Komentar