Teten Masduki Lobi Sri Mulyani Demi Kredit Puluhan Miliar Agregator Koperasi

JurnalPatroliNews – JakartaMenteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki ingin memberikan kredit puluhan miliar rupiah bagi agregator produk koperasi dan UMKM. Teten pun melobi Menteri Keuangan Sri Mulyani agar menyetujui kredit tersebut berasal dari uang di Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB).

“Saya sekarang lagi usulkan ke bu Sri Mulyani, udah agregatornya lewat koperasi sajalah, dana di LPDB, saya bisa kasih Rp 20 miliar, Rp 10 miliar,” kata Teten dalam kuliah virtual Sekolah Ekspor pada Minggu, 2 Oktober 2021.

Usulan ini disampaikan Teten karena melihat ada berbagai hambatan dalam penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk koperasi dan UMKM. Saat ini, kata dia, perbankan lebih banyak membiayai UMKM yang bergerak di sektor perdagangan.

Sebaliknya, Teten menyebut perbankan masih enggan masuk atau menyalurkan kredit terlalu banyak ke sektor produksi, apalagi produksi pangan. Ia menyebut porsi kreditnya masih sangat kecil yaitu 20 persen.

“Nah ini saya terus ngomong aja supaya mulai panas perbankan-nya, supaya mereka mau masuk ke sektor pangan ini,” kata dia.

Belum lagi, kata Teten, ketika koperasi dan UMKM tersebut mau mengekspor produk mereka. Perbankan juga enggan menyalurkan pinjaman karena resiko kredit macetnya tinggi. “Sebab, tak ada kepastian pasar dan harga,” kata dia.

Kondisi inilah yang ditemui Teten saat berkunjung ke Jawa Tengah beberapa waktu lalu. DI sana, Ia mendatangai 3 koperasi yang bisa memproduksi gula semut dari gula kelapa masing-masing 200 ton per bulan. Sehingga totalnya mencapai 600 ton.

Di sisi lain, permintaan produk semacam ini sedang tinggi di Eropa karena dinilai lebih ramah dan lingkungan dan menyehatkan. Tapi di situlah kendala tersebut muncul.

Pertama, belum ada agregator atau pihak offtacker yang bisa membantu mereka mengekspor produksi gula semut tersebut. Kedua, kalaupun sudah ada agregator, plafon KUR yang bisa didapat dari perbankan untuk membiayai ekspor ini hanya Rp 500 juta.

“Kalau Rp 500 juta, ya untuk 200 ton sebulan ya ga cukup, minimal Rp 10 sampai 20 miliar, di pembiayaan KUR,” kata dia.

Sehingga, Teten mengusulkan agar agregator ini bisa dibiayai lewat LPDB yang dikelola oleh Teten di Kementerian Koperasi. Dikutip dari laman resmi kementerian, tahun ini LPDB sudah punya target menyalurkan bantuan hingga Rp 2 triliun, tapi baru ke koperasi dan UMKM, bukan agregator.

Di saat yang bersamaan, Teten juga sudah mengusulkan agar plafon KUR bisa naik dari Rp 500 juta menjadi Rp 20 miliar. Teten menyebut usulan ini sedang dibahas di Kementerian Koordinator Perekonomian.

“Kebijakan afirmasi ini saya kira menandai kita untuk segera melahirkan UMKM unggul dan menguasai market dalam negeri,” kata Teten Masduki pada 6 Mei 2021 lalu.

(TEMPO)

Komentar