BPIP Ajak Guru Menanamkan Pancasila Dalam Seluruh Mata Pelajaran

Benny, sapaan akrab salah satu rohaniwan katolik tersebut, menyatakan bahwa seluruh manusia yang mengimani Pancasila berarti mencintai manusia dan sesamanya tanpa terkecuali.

“Orang yang mencintai Tuhan, mengimani nilai ketuhanan Pancasila, memanusiakan manusia, mengakui bahwa semua manusia adalah ciptaan Tuhan YME yang luhur. Itulah yang harusnya menjadi nilai dasar setiap manusia Indonesia,” kata Benny.

Salah satu pendiri Setarra Institute ini menyampaikan bahwa persoalan bangsa Indonesia soal pengertian Pancasila memang ada.

“Pancasila sekedar menjadi slogan. Era reformasi, dimana pendidikan Pancasila dihapus karena kita terlalu concern dengan perubahan politik, transisi politik. Intoleransi muncul. Reformasi membuka informasi, tetapi menggerogoti Pancasila, seolah-olah Pancasila produk rezim.”

Benny pun memberikan garis bawah mengenai satu aspek dalam pendidikan.

“Anak-anak harus diajarkan sejarah. Semua sejarah, sejarah pembentukan Pancasila dari pendirian Boedi Oetomo, Sumpah Pemuda, sampai ditetapkannya Pancasila dalam Pembukaan UUD 1945, harus dijelaskan agar dimengerti anak-anak, sehingga mereka mengenal Pancasila, bukan sekedar dihafalkan,” tandasnya.

“Satu hal yang juga harus digarisbawahi: Pancasila dimiliki oleh bangsa Indonesia, lahir dari bangsa Indonesia, dan tidak mengenal dominasi mayoritas minoritas. Inilah yang disadari bapak-bapak bangsa ini; inilah sumber persatuan bangsa Indonesia. Ajar anak-anak mengenai kesakralan ini.”

Komentar