Dari FGD PMK3I, Sekda Suyasa: “Ekraf di Buleleng Harus Meningkat Secara Kualitas dan Kuantitas”

Untuk posisi saat ini resisi pertumbuhan ekonomi Buleleng cukup stabil. Tidak terjadinya lonjakan yang sangat besar, hal tersebut karena bertumpu pada satu sektor pertanian dan juga sektor ekonomi kreatif khususnya di UMKM. “Kami harap UMKM di Buleleng bisa tetap eksis, mengkontribusi yang lebih besar pertumbuhan ekonomi,” harapnya.

Tidak hanya itu, saat ini untuk ekonomi kreatif di Kabupaten Buleleng terserap sekitar 37 sampai 40 persen di sektor pariwisata. Walaupun pariwisata di Buleleng tidak terdasyat di Bali Selatan, tetapi di sektor ekonomi kreatif cukup memberikan kontribusi menjaga ekonomi daerah.

Sementara itu, Analisi Kebijakan Ahli Madya Kemenparekraf RI, Elizabeth Tioria Gurning mengatakan Ekonomi Kreatif terdapat 17 sub sektor yang dikenal di seluruh Indonesia. Dari jumlah tersebut paling tidak terdapat 3 sub sektor yang menjadi penarik.

“Kemarin tim kami sudah mengunjungi pelaku kuliner, seni pertunjukan, fashion, musik dan kria. Hasil yang dilihat teman-teman ini membuat tim kita kebingungan karena semua sama kuatnya dan kita harus menemukan mana yang mempunyai nilai kreatifitas lebih tinggi,” ujarnya.

Selain itu, pihaknya juga menyampaikan bahwa FGD ini sebagaimana ditentukan dan diputuskan bersama dengan diskusi yang akan dijadikan sub sektor unggulan. Dimana hasil diskusi akan ditentukan hasilnya nanti sore dan besok pada saat tanda tangan berita acara.

Komentar