Diduga Akibat Tiktok, Siswi Tak Diluluskan Sekolah di Sampang

JurnalPatroliNews – Pamekasan – Tiga pelajar putri di Kabupaten Sampang, Jawa Timur, tidak diluluskan pihak sekolah diduga gara-gara video di aplikasi media sosial Tiktok. Masing-masing pelajar tersebut di antaranya EHD, E, dan S.

Ketiganya merupakan salah seorang pelajar kelas akhir di lembaga sekolah swasta Madrasah Aliyah (MA) Tarbiyatul Aulad, Desa Tebanah, Kecamatan Banyuates, Sampang.

Informasi yang dihimpun CNNIndonesia.com, beredar rumor bahwa video tiktok yang diunggahnya dinilai tarlalu vulgar, sehingga diduga telah memicu lembaga pendidikan terkait untuk tidak meluluskan.

Saat dikonfirmasi, Kepala MA Aliyah Tarbiyatul, Aulad Fahrur Rozi, mengatakan, lembaga tidak meluluskan siswa tersebut, bukan persoalan video Tiktok. Ia menegaskan banyak aturan sekolah yang dilanggar sehingga pihaknya memutuskan keputusan tak meluluskan tersebut.

“Termasuk soal kedisiplinan, dan keaktifan, yang kurang dijaga. Pihak sekolah sudah pernah memanggil wali murid, namun tidak ada perkembangan,” ungkapnya, Senin (7/6).

Sementara itu, Kepala Kemenag Sampang, Pardi, mengaku belum mendapatkan laporan ada siswa tidak diluluskan hanya gara-gara Tiktok. Tapi kabar tersebut, diakui memang sudah meluas.

“Saya belum tahu tentang itu (murid tidak diluluskan gara-gara Tiktok). Tapi saya hanya dengar, bahwa itu adalah murid Aliyah yang sudah menginjak kelas 12. Sampai hari ini, masih belum ada konfirmasi soal itu,” singkatnya saat dikonfirmasi secara terpisah hari  ini.

Di sisi lain, Wali Murid dari EHD, Sri Wahyuni, mengaku tidak terima dengan keputusan pihak sekolah yang dinilai sepihak. Artinya sekolah sepengetahuannya kurang memberikan teguran dan bimbingan kepada anaknya, bila memang ada aturan sekolah yang dilanggar.

“Kami tidak mempermasalahkan misalkan anak kami tidak diluluskan, jika konsekuensinya memang harus begitu,” kata Sri saat dimintai keterangan.

Sri membantah rumor yang berkembang bahwa video Tiktok anaknya tersebut vulgar. Padahal pakaiannya menutupi aurat. Hanya ia tidak mengetahui sikap anaknya ketika berada di sekolah, bersikap baik atau justru sebaliknya.

“Terus kedua temannya kenapa ikut tidak diluluskan, apa sudah dipastikan keduanya ini bermasalah. Kalau bukan karena Tiktok, tidak mungkin ketiganya ini tidak diluluskan,” timpalnya.

Komentar