Pemprov Nusa Tenggara Timur Rumuskan Jejaring Panca Mandala

“Saya berharap dengan adanya dialog ini dapat menghasilkan rumusan materi pembinaan ideologi Pancasila yang bermanfaat untuk masyarakat”, tutupnya.

Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP, Antonius Benny Susetyo, mengungkapkan pentingnya kerjasama antar unsur-unsur yang terlibat dalam perwujudan nilai-nilai Pancasila di Indonesia.

“Ada unsur-unsur yang harus bekerjasama: pemerintah sebagai pemegang kekuasaan, akademisi sebagai pencetak generasi masa depan; pelaku bisnis, tokoh masyarakat dan media juga berperan besar dalam menyiarkan nilai-nilai Pancasila kepada masyarakat,” katanya.

Menurutnya, Pancasila harus benar hidup dalam tingkah laku dan pikiran masyarakat, sehingga juga bisa menjadi filter bagi informasi-informasi yang masuk kepada masyarakat.

“Semua pihak harus bersinergi, untuk mewujudkan nilai-nilai Pancasila yang benar hidup dalam tingkah laku masyarakat. Seperti di NTT, saya berharap akademisi di NTT dapat merumuskan apa yang menjadi prioritas di NTT, lalu membuat struktur organisasi dengan kepengurusan yang berdasarkan Pancasila dengan wakil dari semua unsur, dan menetapkan target capaian dalam aplikasi nilai-nilai Pancasila yang luhur,” katanya seraya menutup paparannya.

Direktur Hubungan Antar Lembaga dan Kerjasama BPIP Elfrida Herawati Siregar mengatakan pembentukan Panca Mandala di Provinsi NTT bukan lagi sebatas penggalian nilai-nilai Pancasila tetapi Pancamandala NTT sebagai teladan nilai-nilai Pancasila, karena Pancasila sudah digali dari NTT.

“Kami mendorong terbentuknya Panca Mandala di NTT karena BPIP tidak bisa sendiri dalam membumikan Pancasila dengan kesukarelaan”, ujarnya.

Ia berharap terbentuknya Jejaring Panca Mandala di NTT sesuai dengan budaya, adat atau lokal wisdom Provinsi NTT, sehingga pembumian Pancasila dapat diterima di tengah-tengah masyarakat.

Komentar