KlikACC Ganti Nama Jadi KlikA2C, Pembiayaan ke UMKM Meningkat 8 Kali Saat Pandemi

“Kami menargetkan KlikA2C terus mempertahankan pertumbuhan yang solid dengan terus menjaga kualitas kredit. Dikesempatan ini, KlikA2C juga memperkenalkan aplikasi maupun website dengan tampilan yang baru. Website dapat diakses di www.klika2c.co.id. Besar harapan kami bahwa penyempurnaan identitas KlikA2C ini akan menjadi turning point bagi perusahaan yang membuat kami lebih percaya diri dalam menghadapi tantangan di masa yang akan datang termasuk tantangan untuk turut memajukan industri fintech P2P lending di Tanah Air agar peningkatan inklusi keuangan masyarakat tercapai,” ujar Ely.

Dikesempatan yang sama, Ruda Mimbi pengguna KlikA2C dari showroom Mimbi Cars yang berada di Bursa Mobil di Selatan Jakarta mengatakan, sejak bergabung dengan KlikA2C, dirinya menikmati banyak kemudahan, usaha semakin berkembang dan yang lebih penting, merasa aman dan nyaman.

“Proses pembiayaannya mudah, cepat, jadi kami leluasa untuk mengembangkan usaha karena merasa didukung penuh oleh KlikA2C,” ujar Ruda.

Aziz, salah satu pengguna KlikA2C yang merupakan petani tembakau dari lereng gunung Perahu Jawa Tengah mengatakan, karena musim tembakau telah selesai, kini ia menanami lahannya dengan jagung agar tetap produktif.

“KlikA2C sangat banyak membantu saya dalam pengajuan proses KUR dan cepat dalam mendapatkan modal untuk membeli bibit. Syarat-syaratnya pun sangat mudah, bisa dikirim melalui platform online. Staff KlikA2C juga ramah dan sangat sabar dalam menjelaskan,” ungkapnya.

Direktur Eksekutif Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) Kuseryansyah mengatakan dari sisi industri Fintech Peer to Peer Lending, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, outstanding pinjaman fintech P2P lending mencapai Rp27,48 triliun pada September 2021.

Nilai tersebut naik 5,3% dibandingkan pada bulan sebelumnya yang sebesar Rp26,09 triliun. TKB industri tercatat sebesar 98,10%.

Dari sisi akumulasi penyaluran pinjaman hingga September 2021 mencapai Rp262,9 triliun atau meningkat 64% dari periode Januari 2021 sebesar Rp159,5 triliun.

Adapun dari total dana tersebut, sebanyak 58,64% tersalurkan untuk pembiayaan sektor produktif.

“Industri fintech lending bertumbuh positif di tengah tantangan pandemi. Bahkan peranan para penyelenggara semakin meningkat untuk menyalurkan pembiayaan ke sektor produktif UMKM, termasuk KlikA2C ini. AFPI mendukung setiap anggotanya untuk mencapai pertumbuhan bisnis yang positif agar dapat memajukan industri, sehingga memperkuat peran industri fintech lending dalam memperluas akses pembiayaan masyarakat underbanked dan underserved,” ujar Kus.

Untuk memperkuat industri fintech lending ini, lanjut Kus, asosiasi bersama regulator, OJK, semakin ketat mengawasi agar dalam menjalankan bisnisnya, para penyelenggara memenuhi code of conduct dan regulasi yang berlaku.

“Kami kembali mengingatkan masyarakat untuk hanya menggunakan jasa fintech lending terdaftar dan berizin OJK, cek status penyelenggaranya sebelum menggunakan jasanya agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan,” tutup Kus.

Kus menambahkan kegiatan bersama KlikA2C ini menjadi bagian yang memeriahkan Bulan Fintech Nasional (BFN), atau Indonesia Fintech Month. BFN yang digagas oleh Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), AFTECH, AFSI dan AFPI, merupakan rangkaian acara yang menjadi wadah bagi pemerintah/regulator, startup fintech, dan stakeholder lainnya di ekosistem keuangan digital Indonesia (termasuk platform e-commerce) untuk melakukan upaya percepatan pemulihan ekonomi nasional melalui adopsi fintech. Bulan Fintech Nasional dimulai sejak tahun 2020 sebagai Pekan Fintech Nasional.

(***/srisurya)

Komentar