Sudah di Evaluasi! ESDM Target Produksi 1 Juta Barel, Tapi Banyak Blok Migas Kontraknya Habis

JurnalPatroliNews – Jakarta – Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan produksi minyak sebesar 1 juta barel pada 2030. Namun, saat ini banyak wilayah kerja (WK) atau blok migas kontraknya telah habis atau terminasi.

WK Migas terminasi sudah dievaluasi dalam beberapa tahun terakhir, dan kita harap setelah dilakukan kajian data lebih lanjut dan kembali dilelang, bisa menambah produksi migas nasional,” ungkap Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Tutuka Ariadji dikutip dari situs Kementerian ESDM, Minggu (22/10/2023).

Tutuka mengatakan ada 50 blok migas terminasi, yang merupakan total akumulasi terminasi kontrak migas sejak 2020-2023, dengan kontrak kerja dari tahun 2008 hingga 2015. Namun, Ia menyebut tidak seluruhnya dari blok migas terminasi tersebut akan dilelang kembali.

“Kita sedang evaluasi dan kita tambahkan data kemudian kita akan lelang kembali walaupun memang tidak semua dari 50 itu akan dilelang kembali. Kita tentu melihat mana-mana yang sekiranya masih menarik masih berpotensi untuk dikembangkan,” jelasnya.

Tutuka menyebutkan ada dua hal yang menjadi penyebab WK Migas terminasi, yaitu pertama terminasi otomatis, dimana batas waktu eksplorasi sudah melewati dari yang disepakati. Dan yang kedua adalah terminasi sukarela, karena dalam industri migas selalu ada ketidakpastian.

“Walaupun sudah dilakukan kajian studi geologi reservoir, geofisik, selalu ada ketidakpastian yang menyebabkan potensi sumber daya yang akan dijadikan cadangan itu dikatakan saat kecil atau bahkan tidak ada, atau mungkin tidak ekonomis sehingga kontraktor tersebut tidak melanjutkan,” bebernya.

Lebih lanjut, Tutuka berharap dari WK Migas terminasi yang akan dilelang kembali akan memberikan dampak besar terhadap tambahan produksi minyak Indonesia ke depan. Ia mencontohkan Blok migas Andaman 3 yang dikembalikan oleh Repsol, perlu kajian lebih lanjut dan tambahan data dari tim sub surface, sehingga dalam beberapa tahun ke depan bisa dibuktikan untuk meningkatkan produksi minyak nasional.

Komentar