Antisipasi Lonjakan Kasus Aktif Covid DKI JikaTembus 100 Ribu, Anies Anies Siapkan Enam Skenario

JurnalPatroliNews – Jakarta, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyiapkan skenario untuk mengantisipasi lonjakan kasus aktif Covid-19 di ibu kota negara Indonesia itu jika suatu saat tembus 100 ribu.

Skenario penanganan itu disampaikan Anies dalam rapat koordinasi rencana PPKM Darurat bersama Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhur Binsar Panjaitan, Selasa (29/6).

Sejumlah skenario yang akan dilakukan mulai dari penambahan rumah sakit darurat, kamar isolasi pasien, hingga pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan.

“Ada enam skenario yang yang disiapkan untuk mengantisipasi kasus aktif DKI tembus 100 ribu,” kata Anies dalam paparan presentasi yang diterima rekan media, Rabu (30/6).

Pertama, kata Anies, ia akan menyiapkan rumah sakit khusus kelas A di DKI Jakarta untuk merawat pasien Covid-19. Rumah sakit kelas A adalah rumah sakit dengan bentuk pelayanan paling lengkap.

Diolah dari berbagai sumber, saat ini ada 17 rumah sakit kelas A di DKI, antara lain, RSPAD Gatot Soebroto, RS Ciptomangunkusumo, RSUP Fatmawati, RSUP Persahabatan, hingga RSPI Sulianti Saroso.

Kedua, Anies juga akan mengkhususkan RSDC Wisma Atlet Kemayoran untuk menangani pasien dengan gejala sedang-berat.

Ketiga, rusun akan diubah menjadi tempat isolasi terkendasi pasien Covid-19 bergejala ringan.

Keempat, stadion indoor dan gedung-gedung konvensi besar akan menjadi rumah sakit darurat penanganan kasus darurat kritis. Untuk ini, manajemen akan berada di bawah RSDC Wisma Atlet.

Kelima, Anies akan memastikan kebutuhan tenaga kesehatan terpenuhi, termasuk menambah tenaga kesehatan dari luar DKI Jakarta.

Terakhir, ia akan memastikan ketersediaan oksigen, Alat Perlindugnan Diri (APD), alat kesehatan, dan obat-obatan.

Saat ini, kasus positif kumulatif Covid-19 di DKI Jakarta telah menyentuh angka 543.468, dengan 70.039 di antaranya masih aktif atau masih menjalani perawatan. DKI diketahui terus mencatat penambahan kasus positif harian secara eksponensial kurang dari sepekan terakhir.

Menurut Anies, penambahan kasus aktif tersebut terus meningkat dua kali lipat setiap delapan hari seiring penambahan kasus positif harian Covid-19, terutama sejak 19 Juni lalu.

“Per 19 Juni, kasus aktif [DKI] telah melebihi puncak gelombang pertama. Setiap delapan hari, kasus aktif berlipat ganda dua kali lipat,” kata Anies.

(*/lk)

Komentar