Emiten Menara Grup Djarum Bagi Dividen Rp 1 T, Cek Jadwalnya!

JurnalPatroliNews – Jakarta, Emiten menara telekomunikasi milik Grup Djarum, PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) memutuskan untuk membagikan dividen tunai kepada para pemegang saham perseroan untuk tahun buku 2020.

Hal itu diputuskan berdasarkan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) perusahaan pada 31 Mei 2021, Senin lalu.

Adapun total besaran dividen tunai yang akan dibagikan sebesar Rp 28,093 per saham. Jumlah tersebut sudah termasuk dividen interim tahun buku 2020 sebesar Rp 6 per saham, yang telah dibayarkan oleh perusahaan pada 22 Desember 2020.

Dengan demikian, sisa dividen per saham untuk tahun buku 2020 yang akan dibayarkan perusahaan ialah sebesar Rp 22,093.

Berdasarkan risalah RUPS perusahaan, total dana sebesar Rp 1,4 triliun dari laba bersih perseroan sepanjang 2020 akan dibagikan sebagai dividen tunai kepada para pemegang saham.

Sebelumnya, pada 22 Desember tahun lalu, perusahaan sudah membagikan sebesar Rp 299 miliar untuk dividen interim, sehingga total laba bersih yang disisihkan untuk dibagikan sebagai dividen tunai kali ini sebesar Rp 1,1 triliun.

Tanggal akhir periode perdagangan saham dengan hak dividen atau cum date di pasar reguler dan negosiasi jatuh pada Rabu (9/6) pekan depan. Sementara cum date di pasar tunai terjadi pada Jumat (11/6) pekan depan.

Informasi saja, cum date adalah tanggal terakhir seorang investor dapat mendaftarkan diri untuk memperoleh dividen dari kepemilikan saham suatu perusahaan tertentu.

Bersamaan dengan jadwal cum date di pasar tunai, tanggal recording date atau pencatatan daftar pemegang saham yang berhak atas dividen dilakukan pada Jumat (11/6) pekan depan.

TOWR akan melakukan pembayaran dividen untuk tahun buku 2020 pada 18 Juni 2021.

Sebelumnya, TOWR berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp 2,84 triliun untuk tahun buku 2020.

Perolehan laba tersebut naik 21,09% dari periode yang sama di tahun sebelumnya Rp 2,34 triliun. Kenaikan ini berimbas pada meningkatnya laba per saham menjadi Rp 57 per saham dari sebelumnya Rp 46 per saham.

Berdasarkan laporan keuangannya, kenaikan laba ini sejalan dengan meningkatnya pendapatan TOWR dari sebelumnya Rp 6,45 triliun menjadi Rp 7,44 triliun.

Rinciannya, pendapatan ini dikontribusi dari kenaikan pendapatan sewa menara telekomunikasi pihak ketiga menjadi Rp 6,96 triliun dari Rp 5,85 triliun. Pendapatan jasa lainnya sebesar Rp 345,07 miliar.

Selanjutnya, pendapatan sewa dari pihak berelasi tercatat sebesar Rp 2,58 miliar dari jasa lainnya senilai Rp 130,94 miliar.

Beban pokok pendapatan meningkat menjadi Rp 2,05 triliun dari sebelumnya Rp 1,81 triliun. Dengan demikian, laba bruto TOWR menjadi Rp 5,38 triliun dari tahun 2019 sebesar Rp 4,64 triliun.

Sampai dengan 31 Desember 2020, total aset emiten menara telekomunikasi yang dimiliki Grup Djarum ini mencapai Rp 34,25 triliun meningkat dari posisi Desember 2019 senilai Rp 27,66 triliun. Aset tersebut terdiri dari liabilitas Rp 24,06 triliun, naik dari tahun sebelumnya Rp 18,90 triliun dan ekuitas sebesar Rp 10,18 triliun.

Peningkatan aset terutama disebabkan oleh pembelian menara dari PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan penerapan awal PSAK 73 di mana perusahaan harus mengakui hak guna di masa depan dari aset yang disewa terkait sewa tanah, sewa kantor dan sewa satelit.

Sedangkan, meningkatnya liabilitas disebabkan oleh penerapan awal PSAK 73 di mana diakuinya utang pembiayaan sewa atas komitmen sewa tanah kantor dan satelit dan juga meningkatnya utang bank terkait pembiayaan pembelian menara XL dan adanya penerbitan obligasi berkelanjutan II tahap I tahun 2020 dari anak usahanya, PT Profesional Telekomunikasi Indonesia atau PT Protelindo.

(cnbc)

Komentar